Presiden Ingin Rakyat Disiplin Lewat Program Bela Negara

Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat peraturan tentang diadakannya program bela negara dalam rangka membuat masyarakat memiliki disiplin diri dan etos yang lebih baik.

Pramono menuturkan, Presiden Jokowi akan selalu tertib pada peraturan yang dibuat dan diputuskan sendiri, termasuk mengenai program bela negara ini.

Lihat juga: Soal Bela Negara, Ahok Sebut Resimen Mahasiswa Paling Siap

"Saya sudah baca apa yang dituliskan Menteri Pertahanan (Ryamizard Ryacudu) dan memang Presiden ingin masyarakat kita punya disiplin lebih baik, etos lebih baik. Apa bentuknya? Itu nanti," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (13/10) malam.

Yang jelas, ungkap Pramono, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara telah mengatur mengenai hal itu. "Kalau memang ada, kami yang siapkan," kata dia.

Lihat juga: DPR: Dana Bela Negara di Bawah Anggaran Gaji Prajurit

Sebelumnya, Menteri Ryamizard menuturkan, program pembentukan kader bela negara merupakan gagasan pemerintah untuk mempersiapkan warga negara dalam menghadapi dua bentuk ancaman, baik ancaman militer maupun nirmiliter.

Lebih dari itu, Ryamizard menjelaskan bahwa kewajiban bela negara memiliki penjabaran yang luas dan tidak selalu berkonotasi mengangkat senjata. Ia berkata, bela negara dijalankan setiap warga sesuai dengan kemampuan dan profesi mereka masing-masing.

Lihat juga: Bela Negara Bisa Diintegrasikan dengan Komponen Cadangan

Kementerian Pertahanan akan menyelenggarakan pembentukan kader pembina bela negara 19 Oktober mendatang, di 45 kabupaten dan kota secara serentak. Melalui pelatihan tersebut, Kemhan mencanangkan 4.500 warga sipil siap menjadi pembina.

Ryamizard menegaskan, angka tersebut harus tercapai tahun ini. Di tahun-tahun berikutnya, para pembina tersebutlah yang akan melatih warga sipil lainnya. (pit)