Agung-Ical Berembuk Setelah Ada Putusan MA

Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Golkar Munas Ancol Yorrys Raweyai mendatangi Wakil Ketua Ketua Umum Golkar Munas Bali Setya Novanto di Gedung Pimpinan DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (23/10). Dua pimpinan partai beringin itu berembuk membahas kelanjutan nasib partai setelah Mahkamah Agung mengeluarkan putusan.

Novanto mengatakan, baik Aburizal Bakrie maupun Agung Laksono sama-sama menghendaki masa depan partai bisa diselamatkan tanpa adanya persoalan hukum dan dualisme kepemimpinan. Dua kubu di Partai Golkar sepakat memikirkan arah partai demi kepentingan seluruh kader Golkar yang ada di Indonesia.

"Saya sudah sampaikan problemnya dalam pertemuan tadi. Kami ikuti aturan hukum yang ada. Tentu kami mengharapkan supaya ini bisa lebih baik di DPR maupun di partai," kata Novanto di Gedung DPR.

Lihat juga: Dua Kubu Golkar dan PPP Serahkan SK Kepengurusan ke KPU

Dikonfirmasi terpisah, Yorrys menyatakan pembicaraan yang dirembukkan dengan Novanto berkaitan dengan putusan MA dan kelanjutan langkah politik Golkar terutama di parlemen.

"Yang jadi persoalan, putusan MA belum diterima termohon maupun termohon, tapi sudah muncul tafsir kubu Ical yang menang, padahal belum ada yang lihat hasilnya," kata Yorrys.

Lihat juga: Munaslub Dapat Jadi Solusi Efektif Polemik Golkar

Yorrys mengaku telah mendatangi Jusuf Kalla bersama Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Zainuddin Amali, dan Lawrence Siburian kemarin malam. Pertemuan itu pun dilakukan untuk membahas hasil putusan kasasi Mahkamah Agung.

Lihat juga: Agung-Ical Tak di Ibu Kota, Islah Golkar Tertunda

Dalam pertemuan tersebut, kata Yorrys, Jusuf Kalla menjanjikan bakal mengundang Agung dan Ical setelah ada salinan putusan dari MA.

"Sekarang ini kami sedang bangun komunikasi lagi. Kami harapkan JK tetap punya peranan untuk menyelesaikan secara komprehensif," kata Yorrys.

Selain Yorrys, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Munas Ancol Zainudin Amali juga secara terpisah menemui Novanto di ruang kerjanya. Amali menegaskan pertemuannya dengan Novanto merupakan penjajakan komunikasi untuk menyatukan kembali partai beringin yang sempat terbelah.

"Mengumpulkan kembali pasukan yang berserakan," ujar Amali saat ditemui usai pertemuan dengan Novanto. (bag)