Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah menyatakan dirinya setuju jika Presiden Indonesia ke-2, Soeharto mendapat gelar Pahlawan Nasional.
"Saya termasuk orang yang setuju Soeharto dapat gelar pahlawan," kata Fahri di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (9/11).
Fahri berpendapat, sebagai seorang presiden yang berkuasa selama 32 tahun, Soeharto juga memiliki jasa dalam pembangunan Indonesia. Menurutnya, jika ada pihak yang tidak suka kepada Soeharto, itu merupakan persoalan biasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, dalam masa kekuasaan seorang presiden, pasti ada pihak yang merasa kecewa dengan hasil kepemimpinannya. Dengan demikian, bagi Fahri, setiap orang yang menjadi presiden, patut untuk diberikan gelar pahlawan, begitupula halnya dengan Presiden Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Sulit untk mengatakan Gus Dur tak memiliki jasa, karena dia tokoh intelektual kita dan juga presiden. Dia layak ditetapkan jadi pahlawan," ujar Fahri.
Meski demikian, Fahri menjelaskan pemberian gelar pahlawan harus sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang dimiliki pemerintah.
Sehingga, menurutnya, siapapun yang mendapat gelar pahlawan, merupakan bentuk penghargaan negara terhadap jasa yang telah diberikan.
"Kalau pemerintah menilai layak, kita serahkan kepada pemerintah soal hal itu," kata Fahri.
Mengutip situs resmi Kementerian Sekretariat Negara, gelar Pahlawan Nasional dapat diberikan kepada Warga Negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi Negara Republik Indonesia.
Gelar pahlawan huga diberikan bagu yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Untuk tahun ini, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2015 yang ditandatangani pada Rabu (4/11) kemarin, Presiden Jokowi menetapkan Almarhum Benhard Wilhem Lapian, Almarhum Mas Isman, Almarhum I Gusti Ngurah Made Agung, Almarhum Ki Bagus Hadikusumo, Almarhum Komisaris Jenderal Dr. H Moehammad Jasin sebagai Pahlawan Nasional.
Sedangkan, untuk gelar Pahlawan Nasional bagi presiden, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa Presiden Republik Indonesia ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, akan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
Khofifah menjelaskan, penobatan Gus Dur sebagai pahlawan nasional sebenarnya sudah pernah diputuskan bakal diberikan pada tahun 2013. Namun akhirnya waktu penganugerahan harus ditunda.
"Gus Dur sudah pernah diputuskan di 2013, dan dipending sesungguhnya hanya menunggu waktu. Itu catatan dari Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan," ujar Khofifah di Istana Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/11).
(bag)