Jakarta, CNN Indonesia --
Komando Daerah Militer III Siliwangi menampik insiden yang terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dengan anggota Polri adalah baku tembak.
"Tidak ada baku tembak, yang ada itu dua anggota anggota kami tertembak," kata Kepala Penerangan Daerah Militer Kolonel Robertson kepada CNN Indonesia, Sabtu (14/11),
Dua anggota TNI yang tertembak adalah Kapten Edi Sutrisna dan Sersan Dua Deden. Robertson meyakini, mereka tidak mungkin melepaskan tembakan terlebih dahulu.
Robertson juga menjelaskan, saat itu Edi dan Deden sedang menjalankan tugas penyelidikan intelijen di lokasi kejadian. Hanya saja, dia tidak bisa mengungkapkan apa yang sedang diselidiki kedua anggota TNI itu..
"Mereka kan intelijen, tidak bisa kami ungkapkan ke publik. Yang jelas mereka sedang bertugas, bawa surat tugas," kata Robertson.
Saat ini, kata dia, masing-masing institusi sudah melakukan penyelesaian secara internal. Selain itu, TNI dan Polri pun telah berkomunikasi agar masalah tidak meruncing.
"Sekarang semua sudah kondusif, kami harap akan terus aman," kata Robertson.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Komisaris Besar Djarod Padakova menyebut insiden ini adalah baku tembak.
Kronologinya, kata Djarod, berawal dari laporan warga setempat yang keluarganya diculik. Tim Buru Sergap Kepolisian Resor Muara Enim, menanggapi laporan tersebut, melakukan pengejaran.
Pada 20.30 WIB tadi malam, setibanya di Kota Lubuklinggau, polisi mendengar suara tembakan. Tim tersebut, kata Djarod, kemudian melumpuhkan orang yang melepaskan tembakan dan membawanya ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama.
"DIduga korban anggota TNI Kodam III Siliwangi, Jawa Barat," kata Djarod.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(sur)