Pelabuhan Marunda Direncanakan Dibangun Pada Desember

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Minggu, 29 Nov 2015 02:27 WIB
Pembangunan ini dilakukan untuk menopang keberadaan Pelabuhan Tanjung Priok. Rencana pembangunan telah dicanangkan sejak 2013.
Direktur Utama PT Kawasan Berikat Nusantara Sattar Taba. (CNN Indonesia/ Prima Gumilang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Sattar Taba memastikan pembangunan pelabuhan di Marunda, Jakarta Utara, dimulai pada bulan depan. Pembangunan diperkirakan berlangsung selama setahun dan akan beroperasi pada 2017.

"Di kawasan KBN sangat membutuhkan dermaga untuk menciptakan kawasan terintegrasi dan terpadu," kata Sattar di Jakarta Utara, kemarin.
Pembangunan pelabuhan di Marunda, kata Sattar, untuk menopang Pelabuhan Tanjung Priok. Rencana pembangunan telah dicanangkan sejak 2013.

"Ini semata-mata untuk mendukung Marunda menjadi satelit dari Tanjung Priok," kata Sattar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sattar mengatakan saat ini hanya Tanjung Priok satu-satunya pelabuhan di Jakarta. Dia mengharapkan Marunda akan menjadi pelabuhan kedua.

Dia menjelaskan KBN memiliki lahan seluas 620 hektare di Marunda. Sementara dermaga yang akan dibangun berada di areanya dan luasnya sekitar 1.300 meter. Pelabuhan itu juga akan dilengkapi alat berat berupa crane.
Sattar mengaku pembangunan pelabuhan Marunda membutuhkan dana sebesar Rp2,250 triliun.

Pembangunan tersebut, katanya, sempat mandek lantaran kajiannya belum selesai.

"Lokasi dermaga itu memiliki kedalaman enam sampai tujuh meter. Kami akan keruk. Sekarang masih kedalaman tiga meter," kata Sattar.

Di pelabuhan itu, ujar Sattar, pembangkit listrik berbahan bakar gas dengan kapasitas 2x1.000 Mega Watt dan terminal gas akan dibangun. Tujuan pembangunan itu adalah untuk melayani kapal barang dari Jakarta ke Surabaya dan Semarang, atau rute sebaliknya.

Pembangunan pelabuhan itu, menurut Sattar, dapat menekan efisiensi biaya hingga 40 persen. Selain itu, waktu tempuh yang digunakan juga lebih singkat dibandingkan melalui jalur laut.

"Lebih murah melalui laut dibanding darat, selain risiko kecelakaan, bahan bakar, macet, serta stres dari supir karena kecapekan," katanya.

Selain sebagai pelabuhan satelit di Jakarta, pembangunan dermaga di Marunda juga bertujuan untuk mengurangi kemacetan di jalur pantai utara Pulau Jawa (Pantura).

Ditemui di tempat yang sama, Deputi IV Kementerian Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Safri Burhanuddin mengatakan, jika pelabuhan telah beroperasi, truk kontainer yang biasa mengangkut barang melintasi jalur Pantura akan dialihkan melalui jalur laut. Selama ini Jalur Pantura kerap macet lantaran lalu lintas truk kontainer.

"Truk trailer yang di pantura sangat menghambat. Nantinya trailer tidak boleh lagi lewat pantura, tapi lewat laut," katanya. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER