Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta mengatakan ada kemungkinan pencemaran limbah industri atas kematian ribuan ikan di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
"Kami mau cek dulu dari kualitas air sungai. Bukan tidak mungkin limbah industri karena lokasi itu merupakan muara dari 13 sungai," kata Kepala BPLHD Jakarta, Junaedi, saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (1/12).
Junaedi menjelaskan saat ini timnya sedang menuju lapangan untuk mengambil sampling air di pantai di Taman Impian Jaya Ancol. Sampling air tersebut, katanya, akan dibawa tim ke laboratorium untuk diuji kualitas dan mutu airnya.
"Tugas kami memang meneliti kualitas air laut dan air kali," kata Juneadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan selain tim dari BPLHD Jakarta, terdapat juga tim dari Puslabfor Kepolisian Daerah Metro Jaya serta Dinas Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta, yang akan membantu penyelidikan atas matinya ribuan ikan di Ancol.
"Dinas Perikanan dan Kelautan akan mengambil sampling ikan-ikan. Kepolisian akan membantu analisa kasus," katanya.
Junaedi menjelaskan sebenarnya kejadian matinya ikan di kawasan Ancol bukanlah fenomena baru. Pada tahun lalu, katanya, kejadian serupa sempat terjadi. Dia menjelaskan penyebabnya adalah adanya pergantian musim.
"Musim hujan yang baru datang menyebabkan seluruh sampah dan endapan serta kotoran di darat bergerak ke muara," ujarnya.
Alhasil, kata Junaedi, arus yang deras dan tinggi menyebabkan turbulensi sungai. Sungaipun menjadi dangkal dan banyak kotoran. Ikan, ujarnya, menjadi kekurangan oksigen.
"Inilah yang menyebabkan ikan-ikan mati. Namun, untuk kasus ini, kami akan periksa apakah benar limbah industri atau cuaca yang menjadi penyebab kematian ribuan ikan tersebut," ujar Junaedi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berjanji akan menutup perusahaan yang terbukti mencemari sungai di Ibu Kota. Pencemaran sungai tersebut dinilai Ahok menjadi biang matinya ribuan ikan di kawasan Ancol.
"Biasanya itu (pencemaran) dari sungai, apalagi hampir semua sungai itu terhubungnya ke laut," kata Gubernur yang biasa disapa Ahok ini kemarin.
Apalagi saat ini sedang musim hujan di mana aliran air sungai lebih cepat sampai ke laut. Oleh karena itu penting dilakukan perusahaan mana yang membuat air sungai tercemar hingga membunuh ribuan ikan itu.
"Biarkan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) yang melakukan pengecekan," katanya.
Jika nanti ditemukan ada pelanggaran dalam pengolahan limbah perusahaan, Ahok mengaku tak segan akan memberikan sanksi tegas. "Bisa ditutup perusahaan itu," katanya.
(utd)