Gempa Tremor Bromo Meningkat, Objek Wisata Ditutup

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Sabtu, 05 Des 2015 15:15 WIB
Terkait peningkatan ini, status Gunung Bromo dinaikkan menjadi Siaga (Level III) dari Waspada (Level II).
Aktivitas gempa tremor gunung Bromo meningkat sejak Jumat (4/12) pukul 14.00 WIB. (Getty Images/Ulet Ifansasti)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, menyatakan aktivitas gempa tremor gunung tersebut meningkat.

Kepala PVMBG Bromo Ahmad Subhan, Sabtu (5/12), mengatakan pihaknya mencatat telah terjadi gempa tremor amplitudo 3 hingga 18 milimeter, dengan amplitudo dominan 6 milimeter, secara terus menerus.

Terkait peningkatan aktivitas ini, PVMBG menaikkan status Gunung Bromo yang berada di perbatasan Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Malang, dan Lumajang dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak Jumat (4/12), pukul 14.00 WIB.
"Statusnya naik menjadi Siaga pada Jumat, aktivitas gempa tremor berlangsung terus menerus dengan amplitudo maksimum berkisar 3 hingga 12 milimeter dengan dominasi 5 milimeter," kata Subhan sebagaimana dikutip Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara visual terpantau asap dari kawah Bromo cenderung kelabu hingga tebal dengan ketinggian 100-200 meter yang mengarah ke barat - barat daya dan terlihat abu vulkanis sangat tipis. Sementara suhu udaranya berkisar di 9-11 derajat celcius.

"Kalau sebaran abu vulkanis dipengaruhi dengan arah angin dan kecepatan angin, sehingga selama enam jam terakhir mengarah ke barat - barat daya, yakni ke Pasuruan dan Malang," paparnya.

Data dari laman Badan Geologi Kementerian ESDM juga mencatat terdengar suara gemuruh dari kawah Gunung Bromo.
Dengan status siaga Bromo, kata Subhan, maka kawasan dalam radius 2,5 kilometer dari bibir kawah disterilkan dari aktivitas warga dan wisatawan.

"Karena dikhawatirkan kandungan belerang yang pekat akan mengganggu pernapasan dan dikhawatirkan akan terjadi letusan kecil secara tiba tiba dari dalam kawah," katanya menjelaskan.

Walau demikian, masyarakat tidak perlu mengungsi karena jarak aman radius 2,5 kilometer masih berada di kawasan lautan pasir kaldera Gunung Bromo.

"Saya imbau masyarakat di sekitar Gunung Bromo tetap tenang, dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Bromo, namun tetap menjaga kewaspadaan terhadap kejadian erupsi yang menerus dan lebih besar," ujarnya.

Taman Nasional Ditutup
Sementara itu, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup objek wisata kawah Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut menyusul peningkatan aktivitas tersebut.

"Kami menutup kaldera seperti kawah Bromo, lautan pasir berbisik, dan savana dari seluruh aktivitas wisata, karena status Gunung Bromo naik menjadi siaga," bunyi pernyataan pers TNBTS.

Berdasarkan pernyataan itu, keindahan matahari terbit tetap bisa dinikmati dari wilayah Gunung Penanjakan, Bukit Setya dan Bukit Cinta yang merupakan kawasan TNBTS.
"Pintu masuk ke Gunung Penanjakan yang dibuka dari arah Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, sedangkan dari arah Malang dan Probolinggo ditutup karena melewati lautan pasir berbisik," ujar pernyataan itu. (antara/utd)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER