Minim Tempat Uji KIR Jadi Alasan Tindak Pemalsuan Buku KIR

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Pehubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menyatakan berkurangnya Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) menjadi salah satu penyebab terjadinya tindak pidana penipuan buku KIR.

"Dampaknya memang, minimnya PKB yang kita miliki menimbulkan banyaknya antrian. Sehingga terjadi tindak pidana pemalsuan dokumen KIR," ujar Andri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (8/12).

Andri mengatakan, Jakarta sebenarnya memiliki lima tempat Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB, di antaranya di kawasan Kedaung Angke, Jagakarsa, Ujung Menteng, Pulogadung dan Cilincing. Namun, usai sidak yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Juli 2014 lalu, PKB Kedaung Angke dan Jagakarsa.

Lihat juga: Polisi Ungkap Kasus Pemalsuan Buku KIR

Lebih lanjut, Andri mengaku Dishub DKI telah melakukan perbaikan untuk menanggulangi permasalah tersebut, salah satunya dengan menggunakan sistem elektronik uji KIR. Namun, lagi-lagi, sistem elektronik tersebut belum sepenuhnya diterapkan di PKB yang dimiliki Dishub Jakarta.

"Dalam sistem elekronik ini juga bisa terjadi rekayasa, yaitu pada bagian akhir. Karena harus diproses sekitar 5 sampai 10 menit," ujar Andri.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan harus memenuhi teknis dan laik jalan.

Lihat juga: Soal Kecelakaan Metromini, Pengamat: Pengawasan Dishub Lemah

Sebelumnya, polisi menangkap sepuluh orang tersangka yang diduga terlibat dalam pemalsuan buku KIR. Dua tersangka yang ditangkap polisi diketahui merupakan oknum Dishub DKI yang berberan untuk mencari konsumen.

Dari pengungkapan tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya 4580 buku KIR, 13.750 lembar sticker uji KIR, 2000 lembar tanda uji KIR, 2000 lembar vinil, 10.000 butir timah tanda uji KIR, 12.000 keping plat tanda uji KIR dan 8000 kawat ulir tanda uji KIR.

Polisi juga menyita 20 bungkus plastik berisikan stampel untuk pengesahan buku kir untuk berbagai daerah, satu bundel hologram palsu, dua unit perangkat komputer, dan empat buah bantalan stempel. (bag)