Dua Jam Diguyur Hujan, 28 Ruas Jalan Jakarta Tergenang

Jakarta, CNN Indonesia -- Hujan deras selama dua jam yang mengguyur wilayah DKI Jakarta siang sejak sore menimbulkan genangan di 28 ruas jalan.

Berdasarkan data dari pantuan Tim Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, wilayah Jakarta Barat paling banyak tergenang. Ada 22 titik di berbagai ruas jalan wilayah barat ibu kota.

Genangan tertinggi berada di Jalan Patra Raya dengan ketinggian sekitar 60-70 cm. Sementara Jalan Kyai Tapa depan kampus Universitas Trisakti, Jakarta Barat ketinggian air kisaran 10-20 cm. Begitu pula Jalan S Parman depan Universitas Tarumanegara ketinggian air mencapai 30-40 cm.

Lihat juga: Sekelumit Pekerjaan Rumah untuk Kadis Tata Air Baru

Sedangkan, di wilayah Jakarta selatan, tercatat genangan berada di kolong jembatan layang Semanggi setinggi 15-20 cm. Genangan juga muncul di Jalan Gatot Subroto dengan ketinggian air 20-30 cm. Satu pohon tumbang juga terjadi di Jalan Gatot Subroto depan Balai Kartini.

Sementara, di wilayah Jakarta Utara, tiga titik genangan terjadi di Jalan Jembatan Tiga Pluit, Kampung Gusti dan Kapuk Muara Raya dengan ketinggian bervariasi dari 5-20 cm.

Wilayah Jakarta Pusat juga tak luput dari genangan. Stasiun Palmerah, tepatnya di jalan Tentara Pelajar tergenang setinggi 10-15 cm. Dari pantauan twitter BPBD DKI Jakarta, wilayah yang tergenang sebagian masih dapat dilalui kendaraan.

Hingga pukul Pukul 17.00, BPBD Jakarta merilis ketinggian bendungan dari Katulampa hingga waduk Pluit. Berikut ketinggian pintu air di Jakarta:

1. Katulampa 80 cm/G (siaga 3);
2. Depok 125 cm/MT (siaga 4);
3. Manggarai 670 cm/MT (siaga 4);
4. Karet 390 cm/M (siaga 4);
5. Krukut Hulu 70 cm/MT (siaga 4);
6. Pesanggrahan 80 cm/MT (siaga 4);
7. Angke Hulu 60 cm/MT (siaga 4);
8. Cipinang Hulu 85 cm/MT (siaga 4);
9. Sunter Hulu 50 cm/MT (siaga 4);
10. PuloGadung 360 cm/MT (siaga 4);
11. Waduk Pluit -190 cm/M;
12. Pasar Ikan 147 cm/MT (Siaga 4).

Wilayah Jakarta dan sekitarnya mulai diguyur hujan sejak November lalu. Namun saat ini belum masuk puncuk musim hujan. Diperkirakan Januari hingga Februari masa di mana curah hujan sedang tinggi-tingginya.

Lihat juga: Ahok Belum Punya Sosok Kuat untuk Antisipasi Banjir Jakarta

Saat itulah banjir kerap melanda berbagai Jakarta, baik karena banjir kiriman dari hulu Ciliwung maupun banjir di berbagai ruas jalan karena volume air yang terlampau besar dan saluran air yang kurang berfungsi dengan baik. (sur)