Jokowi Lantik Pimpinan KPK Senin Pekan Depan
Resty Armenia | CNN Indonesia
Jumat, 18 Des 2015 17:39 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Lima komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi terpilih akan dilantik Presiden Joko Widodo, Senin (21/12) pekan depan. Jokowi sendiri menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang berharap para pemimpin lembaga antirasuah itu segera dilantik.
"Baru saja Presiden mengharapkan, meminta agar pimpinan KPK ini bisa segera dilantik," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (18/12).
Pramono mengaku sudah berkomunikasi dengan DPR terkait surat menyurat yang dibutuhkan. Jika hari ini atau besok surat oleh Sekretariat Jenderal dikirim ke Istana, maka dipastikan pelantikan bisa dilakukan hari Senin.
Jokowi kata Pram memang berharap para petinggi KPK itu cepat dilantik agar bisa segera bekerja. Dengan dilantik pada hari Senin, mereka pekan depan bisa langsung bekerja memimpin lembaga antirasuah.
Pasalnya, dalam komposisi sekarang ini tak ada satupun pemimpin lama. Nama Johan Budi Sapto Pribowo dan Busyro Muqoddas yang pernah memimpin KPK ternyata tak dipilih oleh DPR.
"Kalau kemudian sekarang semuanya baru, maka mereka harus segera melakukan koordinasi dan juga segera memahami bagaimana administrasi ataupun juga sistem pengambilan keputusan yang ada di KPK," kata Pram.
Anggota Panitia Seleksi calon pimpinan KPK, Harkristuti Harkrisnowo juga mengaku mendengar kabar pelantikan yang akan digelar pekan depan itu.
"Insya Allah Senin, gosipnya. Karena kan menunggu surat dari DPR ke Presiden, lalu Presiden Keppres-nya harusnya sudah disiapkan, jadi tinggal diisi nama-namanya nanti," katanya.
Kemarin malam, Komisi III DPR mengumumkan lima nama yang dianggap lolos uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dan berhak menduduki kursi pimpinan KPK.
Dari hasil perhitungan suara nama Agus Rahardjo mendapat perolehan suara tertinggi. Kepala Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa Pemerintah itu mendapatkan 53 suara.
Tak hanya mendapat perolehan suara terbanyak dalam pemilihan pimpinan komisi antikorupsi itu, Agus pun terpilih menjadi Ketua KPK periode 2015-2019.
Agus disusul oleh Staf Ahli Kapolri Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan yang mendapatkan 51 suara.
Sosok lain yang dipilih Komisi III adalah Hakim adhoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Alexander Marwata (45 suara), Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar Laode Muhammad Syarif (37 suara) dan Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara Thony Saut Situmorang (36 suara). (sur)
"Baru saja Presiden mengharapkan, meminta agar pimpinan KPK ini bisa segera dilantik," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (18/12).
Pramono mengaku sudah berkomunikasi dengan DPR terkait surat menyurat yang dibutuhkan. Jika hari ini atau besok surat oleh Sekretariat Jenderal dikirim ke Istana, maka dipastikan pelantikan bisa dilakukan hari Senin.
Jokowi kata Pram memang berharap para petinggi KPK itu cepat dilantik agar bisa segera bekerja. Dengan dilantik pada hari Senin, mereka pekan depan bisa langsung bekerja memimpin lembaga antirasuah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kemudian sekarang semuanya baru, maka mereka harus segera melakukan koordinasi dan juga segera memahami bagaimana administrasi ataupun juga sistem pengambilan keputusan yang ada di KPK," kata Pram.
Anggota Panitia Seleksi calon pimpinan KPK, Harkristuti Harkrisnowo juga mengaku mendengar kabar pelantikan yang akan digelar pekan depan itu.
Kemarin malam, Komisi III DPR mengumumkan lima nama yang dianggap lolos uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dan berhak menduduki kursi pimpinan KPK.
Dari hasil perhitungan suara nama Agus Rahardjo mendapat perolehan suara tertinggi. Kepala Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa Pemerintah itu mendapatkan 53 suara.
Tak hanya mendapat perolehan suara terbanyak dalam pemilihan pimpinan komisi antikorupsi itu, Agus pun terpilih menjadi Ketua KPK periode 2015-2019.
Agus disusul oleh Staf Ahli Kapolri Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan yang mendapatkan 51 suara.
Sosok lain yang dipilih Komisi III adalah Hakim adhoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Alexander Marwata (45 suara), Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar Laode Muhammad Syarif (37 suara) dan Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara Thony Saut Situmorang (36 suara). (sur)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK