Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Resor Badung, Bali, menemukan ratusan senjata tajam dan empat pucuk senjata api di Blok C Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Denpasar, di Kerobokan, Kabupaten Badung, saat menggelar inspeksi mendadak.
"Kami temukan senjata tajam dan empat pucuk senjata api," kata Kepala Polres Badung, Ajun Komisaris Besar Tonny Binsar yang ditemui di Lapas Kerobokan, seperti dilansir dari
Antara, Sabtu (19/12).
Tidak hanya itu, polisi juga menemukan 200 gram sabu di salah satu blok di dalam lapas terbesar di Bali itu.
Polisi sebelumnya menyisir blok C lapas setempat pada Jumat (18/12) malam dan menemukan senjata tajam, senjata api dan narkoba jenis sabu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi telah menetapkan empat orang tersangka dari 19 orang narapidana yang diamankan di Polres Badung pasca terlibat bentrok pada Kamis (17/12).
Empat orang itu, lanjut Tonny, diduga kuat berperan dalam kasus kepemilikan senjata api, sabu dan kasus penganiayaan yang mengakibatkan dua orang narapidana tewas.
Hingga saat ini situasi di Lapas Kerobokan berlangsung kondusif.
Tidak hanya bentrok di dalam lapas, bentrokan yang diduga melibatkan organisasi kemasyarakatan itu juga terjadi di Jalan Teuku Umar Denpasar. Peristiwa itu juga menewaskan dua orang yang diduga merupakan anggota organisasi kemasyarakatan besar di Denpasar.
Satu Pleton TNI Amankan Sidak LapasSebanyak satu pleton personel TNI dari Komando Resort Militer 163/Wirasatya, Bali turut serta mengamankan razia di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) II-A Kerobokan hari ini.
"Pasukan TNI hanya mengamankan di luar Lapas saja, razia ke dalam dilakukan pihak Kepolisian," kata Komandan Korem 163/Wirasatya, Kolonel Infantri Nyoman Cantiasa di Lapas Kerobokan.
Dia menuturkan, TNI tetap mendukung usaha pengamanan apapun bentuknya, apalagi pascabentrokan ormas pada (17/12) lalu, masyarakat diresahkan berbagai isu yang berkembang di tengah masyarakat.
Bukan itu saja, ia mengatakan, TNI dan Polisi mesti saling bahu membahu mewujudkan keamanan dan ketentraman Bali.
"Kerja sama dan sinergitas mesti diutamakan apalagi Bali merupakan destinasi wisata dunia yang selalu mendapatkan sorotan semua pihak," paparnya.
Terkait sidak, secara umum, kata dia, pihaknya hanya melakukan "back up" saja. "Kami serahkan segala proses hukum kepada Kepolisian," kata dia.
Sementara itu, terkait permintaan pengamanan dari pihak Dirjen Pemasyarakan Kementerian Hukum dan HAM terkait pengamanan berkelanjutan di areal depan Lapas Kerobokan, Cantiasa belum memberikan jawaban pasti. "Hal itu masih ditindaklanjuti," katanya.
(antara)