Keluarga Purnawirawan TNI Ancam Gali Makam Pahlawan Kalibata

Abraham Utama | CNN Indonesia
Sabtu, 19 Des 2015 17:57 WIB
Ancaman itu disampaikan lima keluarga purnawirawan TNI di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Satu makam pun nyaris dibongkar oleh salah satu keluarga.
Warga kompleks Zeni TNI Angkatan Darat Mampang Prapatan, Jakarta, mengancam membongkar makan orang tua mereka di Taman Makam Pahlawan Kalibata jika Kodam Jaya tetap mengusir mengambil paksa rumah mereka. (CNN Indonesia/Abraham Utama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga perumahan Zeni TNI Angkatan Darat, Mampang Prapatan, Jakarta, berencana membongkar lima makam orang tua mereka yang berstatus purnawirawan TNI di Taman Makam Pahlawan Kalibata, hari ini.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes, menyusul rencana Komando Distrik Militer Jayakarta menggusur rumah mereka.

Saat berita ini diturunkan, satu makam atas nama Letnan Dua Dardji, seorang purnawirawan yang pernah bertugas di Batalyon Zeni 11, Jakarta, nyaris dibongkar oleh keluarganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain makam tersebut, warga kompleks Zeni Mampang Prapatan juga berencana membongkar empat makam lain jika Kodam Jaya tidak segera membatalkan rencana pembongkaran rumah mereka.

Sebelum pembongkaran terjadi, warga perumahan Zeni Mampang Prapatan sempat berselisih dengan petugas jaga TMP Kalibata. "Kami minta pengosongan dihentikan, kalau tidak kami akan bongkar," teriak warga.

Petugas patroli Garnisun, Mayor Dasril Zanuar, dipaksa menghubungi otoritas Kodam Jaya dan memastikan pembongkaran dibatalkan.

"Aturan dari kami (Kementerian Sosial, lembaga yang membawahi TMP Kalibata), setelah upacaa pemakaman, jenazah diserahkan kepada negara," tutur Dasril kepada warga.

Koordinator warga perumahan Zeni Mampang Prapatan, Mayor Jenderal (Purn) Samsudin, mengatakan tekad keluarga mantan anggota TNI yang mendapatkan bintang gerilya untuk membongkar makam sudah bulat.

"Hentikan penggusuran. Kami membeli rumah itu dengan uang kami sendiri, ada buktinya," ujarnya.

Samsudin menuturkan, dia dan warga lainnya kini tengah mempersiapkan gugatan ke pengadilan. Apabila hakim menyatakan mereka kalah, Samsudin berkata, mereka akan hengkang dari kompleks yang dipersengketakan itu.

"Kami sudah putus asa, mereka kami ajak berdialog tapi tidak bisa. Kami tidak tahu harus kemana lagi. Diskusi sudah dilakukan," katanya.

(meg)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER