Jakarta, CNN Indonesia -- Dor! Peluru suar meluncur dari pistol yang dipegang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, menandakan pergantian tahun 2015 ke 2016. Tak sampai sedetik berselang, langit Ancol Beach City, Jakarta, seketika berwarna-warni.
Tak terhitung jumlah kembang api yang memeriahkan perayaan tahun baru ini. Setiap ada kembang api berukuran besar, masyarakat yang berdesakan memenuhi panggung bersorak kegirangan.
Tak hanya kembang api, pencahayaan panggung pun tak kalah memeriahkan suasana. Belum lagi, penari tradisional dan badut bocah berkepala besar turut berpartisipasi meramaikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapannya 2016 warga Jakarta lebih penuh kepalanya, artinya lebih pintar, lebih penuh rohaninya, lebih penuh perutnya, dan lebih penuh dompetnya. Bukan berarti buncit tapi lebih sejahtera," kata gubernur bernama kecil Ahok itu.
Ahok hadir di panggung hiburan Ancol bersama wakilnya, Djarot Syaiful Hidayat, Kepala Kepolisian Metro Jakarta Raya Inspektur Jenderal Tito Karnavian, Panglima Komando Daerah Militer Jakarta Raya Mayor Jenderal Teddy Lhaksamana, dan jajarannya.
Djarot dalam kesempatan ini berpesan agar warga Jakarta lebih tertib dan disiplin. "Demo harus tertib, jangan bakar ban; buang sampah jangan sembarangan, supaya tidak banjir," ujarnya.
Menjelang detik pergantian tahun, Ahok juga sempat memenuhi tantangan pembawa acara untuk menyani dan berpantun. Dia menyanyikan lagu "Hujan Gerimis Aje" karya seniman Betawi Benyamin Sueb.
Ahok tampak malu-malu menyanyikan lagu itu. Sore tadi, bahkan dia mengunggah videonya berlatih bernyanyi lewat akun Instagram pribadi @basukibtp.
Begitu pula ketika dia diajak berpantun. "Mana ini, tidak ada contekannya?" kata dia sambil tertawa.
Berkebalikan, Djarot justru meminta kesempatan untuk membaca pantun di depan warganya.
"Sidoardjo ada pohon Waru. Di Jakarta bangun jembatan Semanggi. Selamat ulang tahun Jakarta, dengan semangat yang lebih tinggi."
(sip)