Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Republik Indonesia berencana untuk mengelompokkan Surat Izin Mengemudi (SIM) C ke dalam tiga jenis. Pengelompokkan ini bertujuan meningkatkan keselamatan pengendara motor.
"Ini (pengelompokan SIM C) untuk meningkatkan kualitas keselamatan berkendara bagi pengendara motor," kata Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Condro Kirono seperti dilansir dari Antara, Senin (11/1).
Dia mengatakan jajarannya melihat jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan roda dua masih cukup tinggi. Untuk itu, ujarnya, mesti ada peraturan baru bagi pengendara motor dengan kapasitas mesin besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu kompetensi para pengendara sebagai bahan pertimbangan kemampuan dan keterampilan dari jenis motor yang berbeda-beda. Untuk keselamatan mereka juga," katanya.
Ia mencontohkan, kemampuan dan cara mengendarai motor bebek dengan motor besar Harley Davidson berbeda. Oleh karena itu, ujian untuk mendapatkan SIM bagi pengendara motor besar ini haruslah berbeda, katanya.
"Berkendara dengan Harley, untuk belok saja, enggak cukup dengan membelokkan setang tapi badan juga harus dimiringkan. Padahal selama ini, ujian untuk mendapatkan SIM hanya menggunakan motor bebek atau matic saja," katanya.
Ia menegaskan, SIM C nantinya akan terbagi dalam tiga jenis, yakni SIM C untuk sepeda motor dengan kapasitas mesin hingga 250 CC; SIM C1 untuk sepeda motor berkapasitas mesin diatas 250 CC hingga 500 CC dan SIM C2 untuk sepeda motor berkapasitas mesin diatas 500 CC.
Condro mengaku saat ini pihaknya masih terus berdiskusi dengan beberapa Kapolda untuk melakukan pembahasan.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, pihaknya telah berdiskusi dengan beberapa kapolda untuk melakukan pembahasan. Oleh karena itu, penerapan rencana pemberlakuan pengelompokan SIM C masih membutuhkan waktu lama.
"Perlu masukan internal, masukan ekternal yakni dari asosiasi otomotif. Kemudian revisi Perkap yang tidak tahu (memakan waktu) berapa lama, kemudian pengadaan sarana prasarana juga berapa lama. Paling cepat mungkin tahun 2017," ujarnya.
(antara)