Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan aksi pemukulan yang diduga dilakukan oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) terhadap Camat Tanah Abang, Hidayatullah, merupakan salah paham.
Aksi pemukulan tersebut terjadi Senin (11/1) malam saat Hidayatullah bersama dengan anggota Satpol PP menertibkan pedagang kaki lima di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat.
"Kami sudah melakukan pengecekan, saya sudah panggil camatnya, dan itu hanya salah paham saja," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (12/1).
Ahok menjelaskan saat kejadian penggusuran terjadi ada simpang siur informasi yang berasal dari satu orang ke orang lain hingga berujung pada pemukulan terhadap Hidayatullah oleh oknum tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Ahok menegaskan bahwa salah paham tersebut telah terselesaikan dan anak buahnya pun tak ada yang terluka saat menjalankan penertiban.
Terlebih lagi, Ahok telah mengonfirmasi kejadian tersebut langsung ke Kasatpol PP Jakarta Pusat termasuk Komandan Grup A Paspampres. Hasilnya pun menyebutkan bahwa tak ada masalah di antara kedua instansi tersebut.
Sementara untuk isu-isu perlindungan terhadap para PKL oleh anggota Paspampres, Ahok menegaskan hal tersebut tak benar. Sekali lagi dia menekankan kejadian pemukulan terhadap Camat Tanah Abang terjadi karena kesalahpahaman belaka.
"Sama sekali tak ada anggota grup Paspampres yang memberikan perlindungan pada lapak, itu salah paham saja. Yang kami tertibkan mengadu tak benar saja itu," kata Ahok.
Sebelumnya berdasarkan laporan yang diterima disebutkan bahwa kejadian pemukulan terjadi Senin malam (11/1) sekitar pukul 23.45 WIB. Hidayatullah mendapat luka memar di kaki karena ditendang, sementara satu korban lagi, seorang petugas Satpol PP, terluka di bagian dahi.
Pelaku yang diduga melakukan pemukulan adalah Sersan Dua Tomy dan Sersan Dua Tengku. Dari keduanya diamankan juga sebilah pisau dan sepucuk senapan angin.
(utd)