Jokowi Minta Warga Tak Berspekulasi Soal Ledakan Thamrin

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 14 Jan 2016 14:04 WIB
Juru Bicara Presiden Johan Budi mengatakan Presiden Jokowi meminta masyarakat menyerahkan informasi terorisme ke Polri.
Pengamanan sekitar Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat pascaledakan. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Presiden Johan Budi Sapto Pribowo mengatakan Presiden Joko Widodo meminta agar masyarakat tidak mudah berspekulasi soal serangan pengeboman dan penembakan beruntun yang terjadi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1).

Johan menjelaskan serangan ini menjadi skala prioritas Presiden saat ini, sehingga sang Kepala Negara menyingkat kunjungan kerjanya di Cirebon, Jawa Barat dan langsung menuju ke Jakarta untuk menggelar rapat terbatas bersama menteri dan pimpinan lembaga terkait.

"Saya menggarisbawahi penyataan Presiden, jangan berspekulasi dulu. Kita serahkan itu ke Polri. Beliau sudah sampaikan dan sudah memerintahkan Kapolri (Jenderal Badrodin Haiti) untuk melakukan pengusutan lebih tuntas," ujar Johan di Ruang Wartawan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).
Johan menyampaikan kalau Presiden juga meminta agar masyarakat tidak takut oleh teror-teror seperti ini, meski diminta untuk tetap meningkatkan kewaspadaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak perlu panik, kita percayakan pada Polri. Polri tentu akan melakukan beberapa tindakan yang berkaitan dengan ini," katanya.
Sementara itu, ledakan yang terjadi telah menewaskan tujuh orang. Hal tersebut dikonfirmasi Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar M Iqbal.

"Tujuh orang meninggal dunia, ada dari pelaku dan juga masyarakat sipil. Pelaku ada empat orang yang meninggal dan dari masyarakat sipil tiga orang. Sementara ada anggota kami yang juga luka berat," ujar Iqbal.

Hingga saat ini Tim Densus 88, Gegana dan Brimob masih melakukan pendalaman. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER