Ahok Sebut Bom Thamrin Merupakan Tindakan Pengecut

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 14 Jan 2016 14:46 WIB
Menurutnya, aksi pemboman tidak dibenarkan semua agama, terlebih karena menghilangkan nyawa orang seenaknya.
Gubernur DKI
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengutuk aksi teror yang dilakukan oleh sejumlah orang di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat Kamis (14/1) ini. Menurut Ahok pemboman yang terjadi di Sarinah adalah tindakan seorang pengecut.

"Ini tindakan pengecut yang tak dibenarkan di semua agama, apalagi ini menghilangkan nyawa orang seenaknya," kata Ahok saat memberikan pernyataannya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis.
Ahok menjelaskan bahwa manusia bukanlah Tuhan yang bisa seenaknya menghilangkan nyawa orang. Maka dari itu tindakan membangkitkan teror adalah hal yang benar-benar salah.

Ahok menambahkan pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyerahkan seluruh proses teror ini kepada pihak kepolisian dan tentara. Apalagi, kejadian teror tersebut sudah bukan lagi masuk ranah DKI melainkan ranah pemerintah pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja, karena lalu lintas di sekitar Sarinah dialihkan maka Ahok memerintahkan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI untuk melakukan rekayasa lalu lintas.

"Dishub membantu lalu lintas, pemadam kebakaran juga siap siaga," kata Ahok.
Ahok pun tak lupa memberikan imbauan bagi warga Jakarta untuk tidak menyebarkan foto-foto yang memperlihatkan korban karena itu adalah tindakan yang tidak etik. Tak lupa, Ahok pun meminta agar warga tidak terprovokasi dengan info-info bom di lokasi lain.

"Kami meminta agar masyarakat jangan mudah percaya ada bom di sana sini," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan mengatakan serangan yang terjadi di MH Thamrin berkaitan dengan konteks serangan ISI di Paris. Meski demikian, hingga saat ini, tidak ada penyanderaan dan sniper.

"Senjata yang digunakan kemungkinan adalah bom dan ditemukan granat yang masih aktif," kata Budi.

Budi juga menambahkan hasil pengembangan Densus 88 atas kasus di Bandung, terdapat enam orang Kelompok Solo. Polisi mengetahui bahwa terdapat tiga pelaku perencana bom yang belum tertangkap.

Ledakan tersebut, menurut keterangan Budi, menimpa 16 korban. Dari 16 korban, empat di antaranya pelaku teror. Sementara itu, tujuh korban lainnya berasal dari warga. Dari tujuh warga itu, dua orang meninggal dunia dan lima orang luka berat. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER