TNI-Polri Tewaskan Anggota Kelompok Teroris Santoso di Poso
Agust Supriadi | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2016 23:18 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim gabungan TNI dan Polri terlibat kontak tembak dengan kelompok terduga teroris di pegunungan Tineba, Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Sulawesi Tengah. Dalam penyerangan tersebut, satu orang terduga teroris tewas di lokasi.
"Diawali pada saat tim melakukan patroli, kemudian ada semacam ada gangguan. Mereka mendahuli menyerang, kemudian kami merespon dan terjadi kontak tembak. Kami berhasil menewaskan satu orang tersangka teroris," ujar Kabid Humas Polda Sulawei Tengah Hari Santoso kepada CNN Indonesia, Jumat (15/1) malam.
Hari mengatakan kelompok ini diduga terkait dengan kelompok teroris Santoso, yang berbaiat kepada kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi.
"Kami perkirakan jumlahnya sekitar empat sampai 10 orang," jelas Hari.
Dia menjelaskan, awalnya Tim Sekat Tinombala, yang terdiri dari satu pleton gabungan personil TNI dan Polri, tengah melakukan patroli sekitar 3 kilo meter dari perkampungan Desa Taunca. Dalam perjalanan, terdengar beberapa kali suara tembakan dan bunyi ledakan yang diduga berasal dari bom rakitan yang sengaja diledakan kelompok teroris tersebut.
"Lalu terjadi kontak tembak terjadi sekitar 15 menit pada pukul 07.30 WITA sekitar 3 kilo meter dari perkampungan warga di Desa Taunca," katanya.
Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, Hari menuturkan didapati satu orang terduga teroris tewas dan berhasil menemukan tujuh bom lontong siap ledak. Sebanyak empat bom diledakan di lokasi, sedangkan sisanya diamankan petugas.
"Tim Sekat Tinombala sampai saat ini masih melakukan pengejaran, sedangkan pelaku tewas masih perlu diidentifikasi dan tes DNA untuk mengetahui identitasnya," jelas Hari.
Menurutnya, tim gabungan TNI dan Polri yang berjumlah sekitar 2000 personil telah melakukan pengejaran kelompok ini di pegunungan Tineba sejak tahun lalu. Dalam setiap patroli, tim terbagi ke dalam beberapa sektor atau koordinat operasi berdasarkan hasil informasi intelejen. (ags)
"Diawali pada saat tim melakukan patroli, kemudian ada semacam ada gangguan. Mereka mendahuli menyerang, kemudian kami merespon dan terjadi kontak tembak. Kami berhasil menewaskan satu orang tersangka teroris," ujar Kabid Humas Polda Sulawei Tengah Hari Santoso kepada CNN Indonesia, Jumat (15/1) malam.
Hari mengatakan kelompok ini diduga terkait dengan kelompok teroris Santoso, yang berbaiat kepada kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, awalnya Tim Sekat Tinombala, yang terdiri dari satu pleton gabungan personil TNI dan Polri, tengah melakukan patroli sekitar 3 kilo meter dari perkampungan Desa Taunca. Dalam perjalanan, terdengar beberapa kali suara tembakan dan bunyi ledakan yang diduga berasal dari bom rakitan yang sengaja diledakan kelompok teroris tersebut.
"Lalu terjadi kontak tembak terjadi sekitar 15 menit pada pukul 07.30 WITA sekitar 3 kilo meter dari perkampungan warga di Desa Taunca," katanya.
Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, Hari menuturkan didapati satu orang terduga teroris tewas dan berhasil menemukan tujuh bom lontong siap ledak. Sebanyak empat bom diledakan di lokasi, sedangkan sisanya diamankan petugas.
"Tim Sekat Tinombala sampai saat ini masih melakukan pengejaran, sedangkan pelaku tewas masih perlu diidentifikasi dan tes DNA untuk mengetahui identitasnya," jelas Hari.
Menurutnya, tim gabungan TNI dan Polri yang berjumlah sekitar 2000 personil telah melakukan pengejaran kelompok ini di pegunungan Tineba sejak tahun lalu. Dalam setiap patroli, tim terbagi ke dalam beberapa sektor atau koordinat operasi berdasarkan hasil informasi intelejen. (ags)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK