LIPUTAN KHUSUS

Freemasonry: Yang Ada dan Singgah di Indonesia

Tim CNN Indonesia | CNN Indonesia
Kamis, 04 Feb 2016 10:58 WIB
Mencoba menguak sedikit rahasia soal siapa saja yang pernah berkecimpung, apa saja yang dilakukan, serta menapaki sisa-sisa sejarah Freemasonry di Indonesia.
Simbol Freemason yang ada di lempeng di Meseum Taman Prasasti, Jakarta. (CNN Indonesia/ Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lempeng nisan makam yang dari baja itu nyata dimakan usia. Pada sebuah sisinya yang sekarang dipajang di tembok Museum Taman Prasasti, Jakarta Pusat, tertempa lambang jangka dan penggaris siku, persis sebuah emblem organisasi yang mungkin paling banyak digunjingkan dunia: Freemasonry. Atau, yang dalam bahasa seorang penulis buku sejarah Freemasonry Indonesia, Theo Stevens: Tarekat Kemasonan.

“Ya itu lambang Tarekat Kemasonan yang pernah singgah di ibu kota Hindia Belanda, Batavia,” ujar Sam Ardi, seorang peneliti sejarah Tarekat Kemasonan saat ditemui CNN Indonesia di Malang, akhir Januari lalu. Nisan tanpa nama itu diketahui milik seorang serdadu persekutuan dagang Hindia Belanda, VOC.

Para pengurus pertama Loge Agung Indonesia. Foto diambil dari buku "Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962", yang ditulis TH Stevens. (Dok. Dr. Th. Stevens/Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia dan Indonesia 1764-1962)
Berdasarkan catatan Theo Stevens -sejarawan yang menaruh perhatian besar terhadap perkembangan Freemasonry di Indonesia- Tarekat Mason Bebas masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya para serdadu Kongsi Dagang Hindia Timur (VOC). Dalam bukunya setebal 600 halaman lebih yang bertajuk "Tarekat Mason Bebas Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962", tertulis sebelum 1756, anggota Freemason dari Belanda sudah banyak yang menetap di Indonesia Hindia Belanda.

“Banyak hal yang dilakukan perhimpunan itu sedari dulu, mulai dari kegiatan amal hingga membuka perpustakaan dan sekolah dari Batavia hingga berkembang ke seluruh Nusantara,” ujar Ryzki Wiryawan, penulis buku “Okultisme di Bandung Dulu: Menelusuri Jejak Gerakan Teosofi dan Freemansory di Bandung” saat ditemui CNNIndonesia.com, Januari lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas siapa saja anggotanya? Tentunya, lantaran Fremasonry merupakan perhimpunan impor pada awal perkembangannya anggota tarekat ini seluruhnya adalah para meneer Belanda dan orang eropa lainnya.

Setelah itu, organisasi yang dicap penuh rahasia ini berkembang hingga menyentuh para pribumi. Pelukis Mestro Indonesia, Raden Saleh salah satunya. Masih menurut catatan Stevens terungkap pada Raden Saleh dilantik menjadi anggota Tarekat Kemasonan di Loji Bersatu Kita Kuat (Eendracht Maakt Macht) yang berada di Den Haag, Belanda.

Peristiwa tersebut, menurut Stevens, menjadikan Raden Saleh sebagai warga asli Hindia Belanda pertama yang menjadi anggota kelompok persaudaraan Kemasonan.

Kemudian, di mana saja di Indonesia Freemasonry berkembang? Berdasarkan penelusuran CNN Indonesia, setidaknya 27 loji -sebutan bangunan tempat perhimpunan rahasia itu beraktivitas- pernah berdiri. Membentang sedari Banda Aceh hingga Makassar.

Pada masa jayanya, tarekat kemasonan di Hindia Belanda memiliki 1500 anggota yang terbagi dalam 25 bentara. Namun, sejak awal abad ke-20 angka tersebut terus menurun seiring melemahnya pengaruh pemerintah kolonial di Hindia Belanda. Pascaproklamasi kemerdekaan Indonesia, Loge Agung Provinsial Hindia Belanda mulai goyah.

Stevens menulis, awal dekade 1950-an, anggota tarekat bernama Liem Bwan Tjie yang belakangan dikenal sebagai pelopor arsitektur modern Indonesia, menulis laporan tentang perkumpulan kemasonan di bawah nama Purwa-Daksina. Sejak saat itu, pribumi berbondong-bondong masuk dan dilantik menjadi anggota perkumpulan rahasia yang dikhususkan untuk para lelaki ini.

Pengurus, anggota dan undangan Loji Soerajodal (Lembah Serayu). Loji ini berdiri Purwokerta dan anggotanya banyak yang berkebangsaan Indonesia. Duduk di paling kiri, R.A.S Soemitro Kolopaking yang nantinya akan menjadi Suhu Agung Pertama dari Loge Agung Indonesia. Foto diambil tahun 1933. (Dok Theo Stevens)
Namun bintang tak selalu terang buat perkumpulan rahasia ini. Lewat Keputusan Presiden nomor 264 tahun 1962 yang dikeluarkan oleh Presiden Pertama Indonesia Soekarno, Freemasonry dianggap sebagai organisasi terlarang.

Berselang 38 tahun, keputusan itu dicabut. Presiden Abdurahman Wahid melalui Keppres nomor 69 tahun 2000 membatalkan pelarangan terhadap organisasi-organisasi terlarang versi Soekarno. Namun khusus organisasi Freemasonry tak lagi ada dan menampakan diri.

Dalam peliputan khusus ini, CNN Indonesia mencoba menguak sedikit rahasia di balik organisasi. Soal siapa saja yang pernah berkecimpung dan meramaikan Kemasonan, apa saja yang mereka lakukan, bagaimana tanggapan miring soal organisasi rahasia ini, serta menapaki sisa-sisa sejarah ihwal pernah singgahnya organisasi Freemasonry di Indonesia. (sur)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER