Semarang, CNN Indonesia -- Ribuan warga menyerbu Festival Durian yang digelar di Kawasan Wisata Goa Kreo, Gunung Pati Semarang. Selain menyuguhkan durian khas lokal, acara ini juga menggelar Lomba Makan Durian yang menarik antusias pengunjung.
Setiap peserta lomba makan durian diharuskan beradu waktu menghabiskan 1 buah durian hingga daging durian bersih dari isinya. Untuk mengikuti lomba makan durian inipun, peserta tidak dipungut biaya.
"Enak banget. Ikut lomba sambil makan durian gratis", ujar Sigit, mahasiswa yang menjadi peserta lomba makan durian, Sabtu (6/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana ramai juga terlihat di stand penjualan durian. Sedikitnya 50 stand ramai disinggahi warga yang melihat dan ingin membeli durian. Beragam jenis durian lokal asli Kota Semarang ada disini, dari yang durian Petruk hingga Montong yang besarnya bisa melebihi bola basket.
Harga durian yang ditawarkan pengunjung tergolong murah, dari yang 40 ribu hingga yang paling besar mencapai 250 ribu.
"Pilihannya banyak, harganya ya miring. Soal rasanya juga mantap", kata Agustin, pengunjung asal Pati, Jateng.
Festival Durian Goa Kreo di Semarang ini diselenggarakan mulai tanggal 5 hingga 7 Februari 2016. Saat melakukan prosesi pembukaan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap even Festival Durian Goa Kreo menjadi agenda wisata yang rutin digelar setahun sekali karena cukup banyak menyedot perhatian masyarakat.
"Harus lebih ditingkatkan dan dikemas lebih baik. Ada durian, ada seni dan budayanya, apalagi tempatnya memiliki nilai sejara", ungkap Ganjar didampingi Pejabat Sementara Walikota Semarang Tavip Supriyanto usai membuka acara pada Sabtu (6/2).
Goa Kreo adalah tempat petilasan Sunan Kalijaga dalam mencari kayu untuk tiang penyangga Masjid Demak. Saat mencari kayu, Sunan Kalijogo dibantu ratusan kera hutan yang hingga kini masih ada dan tinggal di sekitar Goa Kreo.
(bag/bag)