Jakarta, CNN Indonesia -- Ancaman banjir dan longsor pada musim penghujan ini membuat beberapa Gubernur terpilih disibukkan dengan penanganan bencana di wilayah mereka usai dilantik.
Gubernur terpilih asal Jambi, Zumi Zola, mengatakan saat ini pihak pemerintah daerah sedang fokus mengatasi persoalan banjir yang setiap tahun menimpa provinsi tersebut.
"Saat ini banjir sudah terjadi di Jambi. Kami sudah turun ke lapangan langsung membantu korban-korban," kata Zumi usai pelantikan di Istana Negara, Jumat (12/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan akibat banjir di Jambi sebanyak 500 rumah penduduk terendam. Untuk ke depan, Zumi mengatakan akan fokus mencari dari mana sumber air yang menyebabkan banjir di Jambi.
"Kami lihat, air mengalir. Mungkin saja dari provinsi lain," kata mantan artis tersebut.
Penanganan bencana tersebut, kata Zumi, menjadi fokus program jangka pendek pemda Jambi. Terlebih, saat ini memasuki musim penghujan, ujarnya menambahkan.
"Bencana di musim hujan ini terus berlangsung yang penting gimana cari solusi. Korban ada saat ini dan antisipasi ke depan harus siap," katanya.
Selain Jambi, provinsi lain yang juga sedang bergiat untuk mengatasi persoalan bencana, terutama banjir, adalah wilayah Sumatera Barat.
Ditemui usai pelantikan, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan saat ini pemda sedang berupaya mengatasi bencana banjir di beberapa kabupaten di Sumbar.
"Kondisi di Sumbar saat ini sedang bencana. Kami fokuskan ke sana dulu untuk jangka pendek," kata Irwan.
Irwan mengatakan ada enam kabupaten yang terkena bencana banjir dan membutuhkan penanganan lebih lanjut antara lain Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Agam, Kabupaten Payakumbuh dan Kabupaten Sijunjung.
Ditanya mengenai alokasi bencana, Irwan mengatakan akan ada bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selain dana dari provinsi, kota dan kabupaten.
Namun, dia enggan menjelaskan berapa dana yang dialokasikan untuk penanganan bencana.
Berdasarkan data BNPB, selama Januari 2016, banjir telah terjadi 58 kali yang menyebabkan 10 jiwa meninggal dan 730.914 mengungsi . Sementara kerusakan rumah tercatat sebanyak 241 rusak berat, 222 rusak sedang, 197 rusak ringan dan 9.937 unit terendam.
Banjir telah terjadi di 21 provinsi dan tersebar di 51 kabupaten/kota.
(pit)