Jokowi Terima Imam Besar Universitas Al Azhar Mesir
Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Senin, 22 Feb 2016 12:38 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menerima delegasi Imam Besar Al Azhar dari Council of Moslem Elders di Istana Merdeka, Senin (22/1).
Wakil Menteri Luar Negeri Kementerian Luar Negeri AM Fachir mengatakan, Presiden memberikan apresiasinya dalam pertemuan tersebut.
"Al Azhar merupakan perguruan tinggi Islam yang telah menghasilkan banyak tokoh nasional sejak gerakan kemerdekaan hingga sekarang ini," kata Fachir mengutip pernyataan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Senin (22/1).
Sementara itu, Mantan Menteri Luar Negeri RI Alwi Shihab mengatakan Jokowi menyampaikan terimakasihnya atas kontribusi Al Azhar dalam mendidik mahasiswa Indonesia.
Pengetahuan tersebut berupa pemahaman mengenai Islam yang rahmatan lil alamin, moderat dan jauh dari kekerasan.
"Kami sangat mengapresiasi karena Al Azhar sebagai perguruan tinggi sangat moderat sama seperti Indonesia punya toleransi," ujar Alwi.
Fachir mengatakan Presiden Jokowi juga menyampaikan kontribusi Indonesia selama ini ke Al Azhar dalam bentuk empat gedung asrama, yang sudah diresmikan beberapa waktu lalu.
"Diharapkan asrama ini tidak hanya menampung mahasiswa Mesir tetapi juga mahasiswa lainnya,"kata Fachir.
Sementara itu Kepala Informasi dan Urusan Sosial Budaya Lauti NA Sutedja mengatakan, organisasi Coucil of Moslem Elders terdiri dari 13 tokoh keagamaan dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia adalah Quraish Shihab.
"Majelis ini berniat mengajarkan Islam moderat yang anti radikalisme," kata Lauti ditemui setelah pertemuan.
Lauti mengatakan organisasi tersebut diinisiasi sejak tiga tahun lalu oleh tokoh Islam dari Uni Emirat Arab dan memfokuskan pada penanganan persoalan radikalisme di seluruh dunia.
Anggota Council of Moslem Elders yang turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Imam Besar Al Azhar Ahmed Mohamed Ahmed Eltayeb, Mantan Presiden Republik Sudan Abdelrahman M Hassan Sawar Elzahab, Mantan Menteri Awqaf dan Pemuka Agama Mesir Mahmoud Hamdy Ali Zakzouk, Ketua Dewan Muslim Syeikh Ibrahim Saleh Al Hussaini, dan perwakilan Universitas California Selatan Sherman Angelo Jackson. (sur)
Wakil Menteri Luar Negeri Kementerian Luar Negeri AM Fachir mengatakan, Presiden memberikan apresiasinya dalam pertemuan tersebut.
"Al Azhar merupakan perguruan tinggi Islam yang telah menghasilkan banyak tokoh nasional sejak gerakan kemerdekaan hingga sekarang ini," kata Fachir mengutip pernyataan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Senin (22/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Menanti Sikap Presiden soal Revisi UU KPK |
Pengetahuan tersebut berupa pemahaman mengenai Islam yang rahmatan lil alamin, moderat dan jauh dari kekerasan.
"Kami sangat mengapresiasi karena Al Azhar sebagai perguruan tinggi sangat moderat sama seperti Indonesia punya toleransi," ujar Alwi.
"Diharapkan asrama ini tidak hanya menampung mahasiswa Mesir tetapi juga mahasiswa lainnya,"kata Fachir.
Sementara itu Kepala Informasi dan Urusan Sosial Budaya Lauti NA Sutedja mengatakan, organisasi Coucil of Moslem Elders terdiri dari 13 tokoh keagamaan dari seluruh dunia, termasuk dari Indonesia adalah Quraish Shihab.
"Majelis ini berniat mengajarkan Islam moderat yang anti radikalisme," kata Lauti ditemui setelah pertemuan.
Lauti mengatakan organisasi tersebut diinisiasi sejak tiga tahun lalu oleh tokoh Islam dari Uni Emirat Arab dan memfokuskan pada penanganan persoalan radikalisme di seluruh dunia.
Anggota Council of Moslem Elders yang turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Imam Besar Al Azhar Ahmed Mohamed Ahmed Eltayeb, Mantan Presiden Republik Sudan Abdelrahman M Hassan Sawar Elzahab, Mantan Menteri Awqaf dan Pemuka Agama Mesir Mahmoud Hamdy Ali Zakzouk, Ketua Dewan Muslim Syeikh Ibrahim Saleh Al Hussaini, dan perwakilan Universitas California Selatan Sherman Angelo Jackson. (sur)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK