Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat gabungan melalukan razia terkait dengan jaringan narkotika dan dokumen keimigrasian terhadap warga negara asing yang berada di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Berdasarkan pantauan sementara CNN Indonesia.com, operasi gabungan hanya berhasil mengamankan sejumlah WNA karena tidak dapat menunjukan tanda pengenal dan paspor. Selain itu, satu buah bong, lima papir dan sebuah alat bantu melinting tembakau juga turut disita dari salah satu kamar yang telah ditinggal oleh pemiliknya.
Direktur Psikotropika dan Prekursor Badan Narkotika Nasional, Brigadir Jenderal Anjan Pramuka mengatakan operasi ini adalah bentuk tindak lanjut atas informasi yang menyebuktan Apartemen Kalibata City sebagai sarang sindikat narkoba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada informasi WNA diduga sebagai jaringan narkoba. Sehingga kita melakukan pemeriksaan terkait dokumen-dokumen paspor. Jika ditemukan narkoba tentunya akan kita tindak," ujar Anjan di Apartemen Kalibata City, Jakarta, Kamis (25/2).
Meski enggan menjelaskan jaringan mana yang menjadi incaran dalam operasi tersebut, Anjan meyakin bahwa informasi yang diterima oleh BNN dan Kepolisian menyebutkan ada beberapa jaringan narkoba menjalankan bisnis haram tersebut dari Apartemen Kalibata City.
"Di sini ada peredaran yang cukup signifikan. Ada beberapa jaringan," ujarnya.
Razia diduga bocor
Anjan membantah operasi kali ini bocor. Ia mengklaim BNN dan Kepolisian telah mengintai sejak lama Apartemen tersebut dan mampu menyisir seluruh kawasan di apartemen tersebut.
"Tidak ada itu, buktinya kita masih bisa melakukan kegiatan di sepuluh bangunan apertemen hari ini," ujarnya.
Namun, karena keterbatasan personel dan banyaknya jumlah kamar di Apartemen tersebut, Anjan mengaku operasi yang digelar sejak pukul 09.30 WIB tersebut tidak berjalan maksimal.
"Kalau dibilang kurang, memang kurang. Kita juga ada kegiatan di tempat lain. Intinya akan dilakukan secara terus menerus," ujarnya.
Hingga kini, proses pendataan dan pemeriksaan urine para WNA tersebut masih berlangsung. Petugas yang bertanggung jawab atas hal tersebut enggan berkomentar sebelum proses pemeriksaan selesai dilakukan.
(obs)