Surakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta tengah mempersiapkan proses lelang proyek pembangunan rumah deret di kawasan Ketelan dengan anggaran sebesar Rp5 miliar. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkot Surakarta Endah Sitaresmi Suryandari mengatakan, pembangunan rumah deret merupakan rangkaian program menata Kali Pepe.
Menurut Endah, penataan Kali Pepe sudah dikerjakan Pemkot secara bertahap sejak beberapa tahun lalu dan ditargetkan rampung lima tahun mendatang. “Untuk penataan Kali Pepe dilakukan dari hulu hingga hilir. Namun karena anggaran terbatas, penataan dilakukan
spot per spot," kata Endah di Solo, Selasa (1/3), seperti dikutip
Antara.
Endah mengatakan, tahun ini proyek penataan Kali Pepe melanjutkan pembangunan rumah deret di bantaran sungai wilayah Ketelan, tepatnya di belakang Pura Mangkunegaran. Rumah deret bakal dibangun dua lantai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakannya, konsep bangunan merujuk rumah deret yang sebelumnya dibangun Pemkot di wilayah Keprabon. Lantai bawah untuk tempat usaha warga, sedangkan lantai dua digunakan sebagai tempat tinggal.
Konsep hunian tersebut dinilai cocok dikembangkan di tepian sungai ketimbang membiarkan rumah warga terlihat kumuh.
“Kios akan dibangun terbuka tidak tembok seperti kios rumah deret sebelumnya. Pertimbangannya jenis dagangan yang dijual adalah tanaman, sehingga butuh ruang terbuka agar tanaman mereka tidak mati," ujar Endah.
Endah menjelaskan, pembangunan rumah deret bakal terintegrasi dengan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal dan penataan pedestrian di kawasan tersebut. Proyek itu menjadi rangkaian kegiatan fisik yang dikerjakan Pemkot terkait rencana penataan Kali Pepe.
Untuk tahun depan, lanjut Endah, akan dilakukan kembali pembangunan dua rumah deret di lokasi lainnya. Proyek pembangunan ini diperkirakan bakal menelan anggaran Rp15 miliar.
“Kami akan kan ajukan anggaran tahun 2017 untuk membangun dua rumah deret. Kalau memang APBD terbatas, kami akan ajukan permohonan anggaran ke pemerintah pusat," katanya.
Jakarta saat dipimpin Joko Widodo, kini Presiden RI, juga menggunakan konsep kampung deret untuk membenahi kawasan kumuh. Pada awal Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, sebanyak 230 rumah di empat kecamatan telah selesai dibangun sebagai kampung deret.
Sebanyak enam lokasi yaitu Kelurahan Cilincing, Marunda, Semper Barat, Pademangan Timur, Tugu Utara, dan Pejagalan telah tertata dengan rapi dengan pembangunan kampung deret.
Tak hanya di utara Jakarta, kawasan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan juga dibenahi dengan wajah baru sebagai kampung deret.
(rdk)