Mengenal Earth Hour, Gerakan Hemat Energi Dunia

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Sabtu, 19 Mar 2016 20:30 WIB
Waktu yang disepakati untuk gerakan tahunan pemadaman lampu serentak adalah setiap hari Sabtu pada pekan terakhir bulan Maret.
Sejumlah warga berbagai komunitas menyalakan lilin saat peringatan "Earth Hour 2015" di Bundaran HI, Jakarta, Sabtu 28 Maret 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Malam ini sejumlah wilayah di Indonesia memadamkan lampu sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan Earth Hour. Daerah yang melibatkan diri dalam Earth Hour akan gelap gulita selama satu jam penuh.

Earth Hour merupakan sebuah gerakan yang dikampanyekan oleh World Wide Fund for Nature (WWF). Kegiatan kampanye mereka berupa pemadaman lampu yang tidak diperlukan di rumah atau perkantoran selama satu jam penuh.

Ide tercetus ketika WWF Australia berusaha mencari solusi baru menanggulangi masalah perubahan iklim yang semakin parah. Mereka lantas bertemu dengan sebuah biro iklan, Leo Burnett Sydney, untuk mendiskusikan ide-ide melibatkan warga Australia dalam kampanye isu perubahan iklim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setahun berselang, pada 2005, WWF dan Leo Burnett Sydney lantas mulai mengembangkan konsep skala besar untuk mematikan semua energi di bumi lewat proyek yang mereka beri nama The Big Flick.

Proyek mereka semakin berkembang, sampai akhirnya pada kurun tahun 2006-2007 konsep Earth Hour tercetus. Dalam promosinya, mereka juga melepas sebuah film tentang isu perubahan yang turut menampilkan aktivis dunia Al Gore.

Gerakan Earth Hour Global dimulai pada 2007 di Sidney, Australia. Waktu yang disepakati untuk gerakan tahunan pemadaman lampu serentak itu adalah setiap hari Sabtu pada pekan terakhir bulan Maret.

Tiga tahun berselang, gerakan padam lampu itu semakin menarik perhatian dunia. Sebanyak 192 negara pada Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kopenhagen, Denmark, sepakat mengadakan kampanye Earth Hour di seluruh dunia.

Earth Hour 2011 adalah Earth Hour pertama yang melampaui waktu pemadaman satu jam.

Indonesia mulai mengadopsi gerakan Earth Hour pada 2009. Aksi padam lampu itu mendapat respons positif dari masyarakat dan pemerintah pun mendukung penuh gerakan hemat listrik tersebut.

Malam ini sejumlah wilayah di Indonesia kembali memeriahkan gerakan Earth Hour. Kawasan Candi Borobudur dan Candi Prambanan telah ditetapkan sebagai pusat kegiatan Earth Hour di Indonesia.

Di Jakarta, sedikitnya enam titik lokasi akan mengalami pemadaman listrik, yakni kawasan Balai Kota DKI, Monas, kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Bundaran Hotel Indonesia, Patung Pemuda, dan gedung di sekitaran segitiga Monas.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahkan telah menyiapkan rangkaian acara menyambut gelaran tahunan ini. Mereka menjadikan halaman Gedung Sate sebagai pusat tempat berkumpulnya pelaksanaan Earth Hour yang melibatkan 13 kota dan kabupaten di tanah Pasundan. (rdk)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER