Nunukan, CNN Indonesia -- Nasib pemulangan lima warga negara Indonesia (WNI) korban selamat dari penyanderaan kelompok bersenjata Filipina (Abu Sayyaf) ke Indonesia saat ini sudah jelas. Konsulat RI Tawau Negeri Sabah, Malaysia, bersedia memfasilitasi pemulangan lima WNI itu.
Kesiapan memfasilitasi pemulangan itu disampaikan Konsul RI Tawau, Abdul Fatah Zainal di Tawau melalui sambungan telepon dari Nunukan, Selasa (19/4), seperti dilansir
Antara.
Dia menyebutkan kondisi kelima WNI yang diselamatkan aparat kepolisian Malaysia (Esscom) itu saat ini dalam keadaan sehat wal afiat dan masih dalam pengawasan pemerintah Malaysia di Perairan Laha Datu Negeri Sabah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi kelima WNI selamat dari penyanderaan Abu Sayyaf membaik dan sehat-sehat saja. Memang kelimanya berada di atas kapalnya di Perairan Lahad Datu (Malaysia) menunggu proses berikutnya dari pemerintah Malaysia," tutur Abdul Fatah.
Mengenai rencana pemulangan kelimanya, Konsul RI Tawau ini menyatakan, pihaknya siap memulangkan ke Indonesia atau kampung halaman masing-masing apabila pemerintah Malaysia telah mengizinkannya.
Namun pada intinya, lanjut dia, Konsul RI Tawau terus melakukan pemantauan secara berkesinambungan dengan terus berkomunikasi dengan perusahaan tempatnya bekerja dan aparat kepolisian negeri jiran demi keselamatan kelima WNI tersebut.
Sebanyak 10 WNI disandera kelompok bersenjata Filipina pada 15 April 2016 sekitar pukul 18.32 waktu setempat ketika dalam pelayaran pulang menuju Kota Tarakan, Kalimantan Utara tepatnya di Perairan Pulau Ligitan sekitar 15 mil sebelah timur Tawau, empat di antaranya dibawa kabur penyandera, lima berhasil diselamatkan dan satu orang tertembak dan saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Tawau.
(obs)