Maskapai Penerbangan Diimbau Hindari Jalur Gunung Kerinci

Raja Eben Lumbanrau | CNN Indonesia
Selasa, 07 Jun 2016 13:57 WIB
BPBD Solok Selatan mengimbau maskapai penerbangan untuk menghindari jalur yang melewati Gunung Kerinci. Semburan abu vulkanik Kerinci mesti diwaspadai.
Aktivitas Gunung Kerinci pascagempa 6,5 SR di Jambi dan Sumatra Barat, meningkat. (Dok. BNPB)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, menghimbau kepada maskapai penerbangan untuk menghindari jalur yang melewati Gunung Kerinci. Imbauan tersebut berdasarkan hasil rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menyebutkan bahwa terjadi peningkatan gempa hembusan dari biasanya.

"Sewaktu-waktu semburan abu vulkanik Gunung Kerinci bisa mencapai ketinggian yang mengganggu jalur penerbangan. Oleh sebab itu lebih baik menghindari jalur ini," kata Sekretaris BPBD Solok Selatan, Sumardianto di Padang Aro, Selasa, (7/6) seperti dilansir Antara.

Dia mengatakan, jalur penerbangan yang melewati gunung setinggi 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu memang tidak dilarang tetapi lebih baik untuk dihindari sebelum terjadi kejadian yang bisa membahayakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada beberapa maskapai yang menggunakan jalur ini dan sekarang sebaiknya dihindari dulu," katanya.

Terkait dengan gempa yang berpusat di Pesisir Selatan Sumatera Barat dengan kekuatan 6,5 Skala Richter pada Kamis lalu, menurut Sumardianto bisa saja mempengaruhi aktivitas Gunung Kerinci sebab sumbernya dekat dengan gunung.

"Dapur kawah Gunung Kerinci bisa saja diaduk oleh gempa tetapi untuk memastikannya perlu dilakukan kajian lebih lanjut," jelasnya.
Selain itu, PVMBG juga merekomendasikan agar masyarakat sekitar Gunung Kerinci dan pengunjung tidak diperbolehkan mendekati kawah aktif dengan radius tiga kilometer. Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius bahaya yaitu kawasan rawan bencana (KRB) III.

Di sisi lain, Kepala Pelaksana BPBD Solok Selatan, Editorial, meminta agar warga yang bermukim di sekitar Gunung Kerinci untuk tidak resah, namun tetap waspada.

"Saya sudah konfirmasi ke Pos Pengamatan Gunung Kerinci, jika aktivitas gunung masih seperti biasa. Status masih waspada atau level II," kata Editorial.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Kerinci Indra Saputra, menyebutkan bahwa gunung api aktif tertinggi di Sumatera tersebut pada Minggu (5/6) mengeluarkan asap kelabu dengan ketinggian 600-800 meter dari kawah gunung. Untuk aktivitas seismik, Gunung Kerinci masih mengalami tremor dengan aplitudo 0,5-5 milimeter, namun dominan satu milimeter. Kemudian tektonik jauh sebanyak satu kali. (eben)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER