Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Daerah Riau, Brigjen Supriyanto, mempertimbangkan untuk menempatkan penembak jitu alias
sniper di sepanjang jalur mudik wilayah pengawasannya, demi keamanan pemudik.
Namun, ia mengatakan angka kejahatan di jalur mudik Riau-Sumatra Barat belum terlalu signifikan.
"(Penempatan)
sniper itu tergantung kondisi. Kalau ada jalur yang dianggap rawan kejahatan, kami akan siapkan," kata Kapolda Riau saat meninjau kesiapan jalur mudik di perbatasan Riau-Sumatra Barat, kemarin, seperti yang dikutip dari
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain jalur Riau-Sumatra Barat itu, jalur mudik lainnya juga dipertimbangkan untuk diamankan oleh penembak jitu.
Saat melakukan peninjauan, Supriyanto turut menyinggung perlunya penambahan pos polisi di jalur mudik guna menjamin keamanan pemudik. Ia juga meminta agar disiapkan petugas medis jika terjadi sesuatu untuk melakukan pertolongan pertama.
"Pos akan dilengkapi dengan pelayanan masyarakat seperti tempat salat dan istirahat, informasi jalur mudik, serta tenaga kesehatan," ujar Supriyanto.
Sementara Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi mengatakan, selama mudik lebaran pihaknya akan mengerahkan personel secara maksimal. Delapan posko mudik akan ditempatkan di pinggir jalan lintas menuju Sumatra Barat.
"Kami akan merangkul masyarakat agar bersama-sama mengamankan dan menjaga kenyamanan selama mudik," kata Edy.
Polda Riau memiliki dua tim pemantau kesiapan jalur mudik. Tim pimpinan Kapolda Riau melakukan pantauan kesiapan mudik ke perbatasan Riau-Sumatra Barat, sedangkan tim pimpinan Wakapolda Riau meninjau ke jalur mudik perbatasan Riau-Sumatra Utara.
Pantauan kedua jalur mudik tersebut meliputi kesiapan sarana dan prasarana.
Dari jalur barat yang berbatasan dengan Sumatra Barat, Kapolda meminta agar jajarannya menyiapkan personel di sejumlah titik untuk siaga melakukan rekayasa lalu lintas, terutama terkait keberadaan pedagang pasar di pinggir jalan.
(ard)