Konsekuensi Nama yang Baik
KH Yahya Cholil Staquf | CNN Indonesia
Selasa, 21 Jun 2016 04:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Kalian di hari kiamat akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama-nama bapak kalian. Maka carilah nama yang baik".
Ini adalah anjuran untuk supaya kita memakai nama yang baik. Jadi kalau namanya belum baik, sebaiknya diganti dengan nama yang baik, supaya enak kalau dipanggil.
Nama yang baik itu bisa jadi nama yang punya arti yang baik. Misalnya orang jawa punya nama Sutopo, Su itu artinya sukses, Topo itu prihatin untuk mencapai cita-cita. Jadi Sutopo itu prihatin yang sukses sehingga cita-citanya tercapai.
Ada nama yang baik, yang merupakan nama dari tokoh yang berjasa. Seperti nama Muhammad, karena kita memakai nama yang dulu juga dipakai Rasulullah SAW.
Atau nama-nama nabi yang lain, Ibrahim, Yusuf,Yahya, dan sebagainya. Imam Ghazali itu namanya Muhammad, ayahnya juga Muhammad. Jadi Muhammad bin Muhammad, karena saking senangnya dengan nama Muhammad ini.
Kyai Bisri Mustofa dari Rembang, beliau dianggap berjasa, sehingga jalan di depan pesantrennya itu juga sekarang diberi nama dengan nama beliau. Jadi Jalan Bisri Mustofa.
Kyai Bisri Mustofa ini gurunya bernama Cholil, ayahnya bernama Mustofa. Maka anak pertamanya diberi nama Cholil, dan anak keduanya diberi nama Mustofa. sehingga anak keduanya ini Mustofa Bisri, yang sekarang kita kenal sebagai Gus Mus, (ahmad) Mustofa Bisri bin Bisri Mustofa.
Nah ini yang repot kemudian Gus Mus ini punya anak laki-laki yang diberi nama seperti nama kakeknya, Bisri. Jadi Bisri Mustofa bin Mustofa Bisri.
Suatu kali sekeluarga berkunjung ke Palestina. Gus Mus bersama istri beliau dan dua orang putra dan satu putrinya. Ini yang perempuan-perempuan sudah lolos semua di imigrasi Israel, tapi yang dua orang, ayah dan anak, Gus Mus dengan putranya ini sampai siang tertahan di sana, tidak bisa keluar.
Sampai akhirnya minta bantuan dari Kedubes Indonesia di Yordania baru bisa keluar. Setelah diurus kemudian, ternyata pihak imigrasi Israel curiga. Mereka menganggap dua orang ini berupaya mengaburkan identitas.
Karena ini ayah dan anak, ayahnya namanyaMustofa Bisri, anaknya Bisri Mustofa, dua-duanya pun tinggal di alamat Jalan Bisri Mustofa.
Ini adalah anjuran untuk supaya kita memakai nama yang baik. Jadi kalau namanya belum baik, sebaiknya diganti dengan nama yang baik, supaya enak kalau dipanggil.
Nama yang baik itu bisa jadi nama yang punya arti yang baik. Misalnya orang jawa punya nama Sutopo, Su itu artinya sukses, Topo itu prihatin untuk mencapai cita-cita. Jadi Sutopo itu prihatin yang sukses sehingga cita-citanya tercapai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atau nama-nama nabi yang lain, Ibrahim, Yusuf,Yahya, dan sebagainya. Imam Ghazali itu namanya Muhammad, ayahnya juga Muhammad. Jadi Muhammad bin Muhammad, karena saking senangnya dengan nama Muhammad ini.
Kyai Bisri Mustofa ini gurunya bernama Cholil, ayahnya bernama Mustofa. Maka anak pertamanya diberi nama Cholil, dan anak keduanya diberi nama Mustofa. sehingga anak keduanya ini Mustofa Bisri, yang sekarang kita kenal sebagai Gus Mus, (ahmad) Mustofa Bisri bin Bisri Mustofa.
Nah ini yang repot kemudian Gus Mus ini punya anak laki-laki yang diberi nama seperti nama kakeknya, Bisri. Jadi Bisri Mustofa bin Mustofa Bisri.
Suatu kali sekeluarga berkunjung ke Palestina. Gus Mus bersama istri beliau dan dua orang putra dan satu putrinya. Ini yang perempuan-perempuan sudah lolos semua di imigrasi Israel, tapi yang dua orang, ayah dan anak, Gus Mus dengan putranya ini sampai siang tertahan di sana, tidak bisa keluar.
Sampai akhirnya minta bantuan dari Kedubes Indonesia di Yordania baru bisa keluar. Setelah diurus kemudian, ternyata pihak imigrasi Israel curiga. Mereka menganggap dua orang ini berupaya mengaburkan identitas.
Karena ini ayah dan anak, ayahnya namanyaMustofa Bisri, anaknya Bisri Mustofa, dua-duanya pun tinggal di alamat Jalan Bisri Mustofa.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK