Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah tidak akan meminta maaf kepada Partai Komunis Indonesia maupun keluarga korban tragedi 1965 seperti yang diisukan oleh sejumlah pihak.
“Saya tidak ada rencana dan pikiran sama sekali untuk meminta maaf kepada PKI. Tidak ada,” kata Jokowi di hadapan keluarga besar TNI pada acara buka puasa bersama di pelataran Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (27/6).
Pada pihak keluarga yang terkait peristiwa 1965 pun, ujar Jokowi, ia tak akan minta maaf. Hal itu, menurut sang Presiden, sudah beberapa kali ia sampaikan ke pengurus Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan berbagai tokoh masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, imbuh Jokowi, ada pihak tertentu yang “menggoreng” isu itu lagi saat ini. Tanpa menyebut siapa “pihak tertentu” yang ia maksud, Jokowi menegaskan yang terpenting sekarang ialah melangkah ke depan.
Sebelumnya, keluarga korban tragedi 1965 meminta pemerintah untuk meminta maaf atas dugaan kasus pelanggaran hak asasi manusia berat pada masa itu, termasuk pembunuhan massal.
April lalu, dalam penutupan Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 melalui Pendekatan Sejarah, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto menyebut ada keterlibatan negara dalam kasus kekerasan masa lalu periode 1965-1966 yang melibatkan konflik horizontal di tengah masyarakat.
(agk)