Di Gedung KPK, Saipul Jamil Memilih Bungkam

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi kembali memeriksa penyanyi dangdut Saipul Jamil terkait kasus dugaan suap vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Saipul adalah terdakwa kasus pencabulan anak di bawah umur. Di gedung lembaga anti rasuah itu, Saipul Jamil tak melontarkan satu kata pun saat ditanya wartawan mengenai kasus yang melilitnya.

Saipul diperiksa KPK karena diduga terlibat dalam upaya suap kepada Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rohadi. Suap itu ditengarai untuk meringankan vonis hukuman dirinya dalam kasus pencabulan anak di bawah umur.

Lihat juga: Saipul Jamil Tetap Sangkal Suap Kasus Dugaan Cabul

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Saipul tiba di Gedung KPK sekitar pukul 11.00 WIB dengan mengenakan pakaian muslim berwarna putih. Ia sama sekali tak berkomentar saat ditanya soal pemeriksaan keduanya sebagai saksi bagi tersangka Panitera Pengganti PN Jakarta Utara Rohadi. 

Mantan suami penyanyi dangdut Dewi Persik itu hanya melempar senyum saat awak media bertanya soal keterlibatan dan kesiapan dirinya jika nanti ditetapkan sebagai tersangka.

Kemarin, Saipul juga telah menjalani pemeriksaan selama sebelas jam. Ia mengaku ditanya sebanyak 50 pertanyaan terkait kasus suap tersebut.

Saipul mengklaim, dirinya tak mengetahui jika uang pribadinya sebesar Rp300 juta digunakan untuk menyuap Rohadi. Suap ditengarai untuk meringankan vonis hukuman dirinya dalam kasus pencabulan.

Lihat juga: Pengacara Saipul Benarkan Duit Suap ke Rohadi Milik Kliennya

Sebelumnya, KPK telah menetapkan empat orang tersangka dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan di beberapa lokasi di Jakarta pada 15 Juni lalu. Keempat tersangka itu adalah Rohadi, dua pengacara Saipul, Bertha Natalia dan Kasman Sangaji, serta kakak kandung Saipul, Samsul Hidayatullah.

Dalam OTT itu, penyidik KPK menyita barang bukti uang sebanyak Rp250 juta yang disimpan di dalam sebuah kantung plastik. KPK juga menemukan uang sebesar Rp700 juta dalam mobil Rohadi. Uang tersebut diduga sebagai uang suap agar Rohadi membantu meringankan vonis hukuman Saipul dalam kasus pencabulan di bawah umur. (wis)