Pelajar Indonesia Sabet Emas Di China

Raja Eben Lumbanrau | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jul 2016 13:50 WIB
Lima pelajar Indonesia berhasil meraih emas dan penghargaan spesial di ajang bergengsi International Exhibition for Young Inventors yang digelar di China.
Lima pelajar Indonesia berhasil meraih emasl dan special awards di ajang bergengsi International Exhibition for Young Inventors (IEYI) yang digelar di Harbin, China, pada 15-20 Juli 2016. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lima pelajar Indonesia berhasil meraih emas dan special awards di ajang bergengsi International Exhibition for Young Inventors (IEYI) yang digelar di Harbin, China, pada 15-20 Juli 2016.

Sekretaris Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Nuramaliati Prijono di Jakarta, Kamis (21/7), mengatakan gembira atas capaian para peneliti remaja Indonesia yang merupakan binaan kompetisi ilmiah LIPI.

"Tiga karya ilmiah mereka berhasil menyabet satu medali emas, satu medali perak, dan sejumlah penghargaan khusus," kata Siti Nuramaliati seperti dilansir dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Medali emas diraih atas karya inovasi berjudul D-box CC (Detector Box for CO and CO2) yang merupakan karya Aan Aria Nanda dan Feriawan Tan dari SMA Negeri 1 Tarakan, Kalimantan Utara.
Keunggulan alat ini mampu mendeteksi kadar kandungan gas CO dan CO2 yang berbahaya bagi manusia.

Medali perak diraih oleh invensi berjudul Smart Trash Bin yang merupakan karya Ryan Timothy Abisha dari Sampoerna Academy Jakarta.

Fungsi alat ini adalah memberikan solusi bagi masyarakat, khususnya anak-anak, yang belum paham dalam mengategorikan dan memilah jenis sampah organik, non organik, atau metal. Alat ini juga dapat memberikan petunjuk jenis sampah yang akan dibuang.

Selain meraih medali perak, invensi tersebut berhasil memperoleh penghargaan spesial dari Jepang dan Makau.

Penghargaan spesial dari Singapura dan Thailand berhasil diraih oleh invensi Flood Mitigation System atau Sistem Mitigasi Banjir.

Penemunya adalah Asep Muhamady Anwar Salim bersama Muchammad Alfarisi dari SMK Negeri 2 Cimahi, Jawa Barat.

Invensi tersebut merupakan sistem informasi peringatan dini bencana banjir yang disampaikan melalui pesan singkat.

Tujuan dari karya ini adalah untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan deteksi dini kebencanaan lingkungan khususnya di daerah bencana banjir.
Lebih lanjut Siti mengatakan bahwa keberhasilan lima pelajar ini menjadi indikator peningkatan kualitas peneliti remaja di Indonesia.

"Kita harus dapat terus meningkatkan kualitas peneliti remaja dengan kompetisi sejenis di Indonesia seperti National Young Inventor Award (NYIA), sehingga mereka nantinya akan terbiasa berkompetisi dan tertarik pada riset," tegasnya.

Kepala Biro Kerja sama, Hukum, dan Humas Nur Tri Aries Suestiningtyas mengatakan prestasi yang diraih lima peneliti remaja tersebut dapat menyetimulasi remaja lainnya agar ikut berinovasi menciptakan penelitian yang berguna untuk masyarakat. Dan, akhirnya menciptakan bibit unggul peneliti Indonesia di masa depan. (rel)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER