Dipanggil Jokowi, Menhan Batal Buka Konferensi Ulama

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu batal membuka Konferensi Ulama Internasional dan Ulama Thoriqoh Nasional karena harus menghadap Presiden Joko Widodo. Ia langsung bertolak ke Jakarta setelah menyampaikan sambutan dalam acara ramah tamah dengan para ulama dunia di kediaman tokoh ulama Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya di Pekalongan, Jawa Tengah.

Ryamizard menyampaikan permohonan maaf kepada para ulama yang hadir di acara tersebut karena harus segera kembali ke Ibu Kota karena diminta Presiden Joko Widodo untuk menghadap.

"Malam hari ini saya tidak membacakan semua pengantar ini, tapi besok akan dibacakan oleh yang mewakii saya, Saya akan segera kembali karena dipanggil Bapak Presiden, dan Insya Allah pada penutupan nanti kami akan hadir," ujar Ryamizard, Selasa malam (26/7).

Sesuai agenda awal, Ryamizard akan menyampaikan ceramah utama pada konferensi tersebut. Dia juga dijadwalkan menjadi pembicara pada sesi diskusi berjudul "Pandangan Islam Mengenai Pentingnya Peran Militer dan Kepolisian dalam bela negara dan Membangun Bangsa."

Konferensi Ulama Internasional dan Ulama Thariqah Nasional di Pekalongan berlangsung pada 25-29 Juli 2016. Pertemuan tersebut mengusung tema Bela Negara: Konsep dan Urgensinya Dalam Islam.

Konferensi tersebut dihadiri para ulama dunia dari 46 orang negara. Beberapa ulama nasional seperti KH Maimun Zubair juga menghadiri pertemuan malam ini.

Semalam, Ryamizard tiba di rumah Habib Luthfi pada pukul 20.00 WIB. Usai menyampaikan sambutan pengantar, Ryamizard langsung bergegas meninggalkan Pekalongan pada pukul 23.10 WIB.

Sebelum tiba di Pekalongan, Ryamizard mendampingi Presiden Jokowi dalam acara pelantikan perwira remaja TNI Polri di Magelang, Jawa Tengah.

Habib Luthfi merupakan tokoh ulama kelahiran Kota Pekalongan. Lelaki 68 tahun itu menjabat sebagai Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah sekaligus Ketua Umum MUI Jawa Tengah.

Sementara di Jakarta, sejumlah menteri telah lebih dulu menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan di tengah santernya isu perombakan kabinet. Mereka di antaranya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Pada waktu sebelumnya, beberapa menteri juga telah menghadap presiden.

Juru Bicara Presiden Johan Budi Sapto Pribowo menuturkan, pemanggilan menteri tidak dilakukan bersamaan. Pemanggilan bersifat wajar karena Jokowi selaku kepala pemerintahan berwenang menilai dan memantau kinerja pembantunya.

Presiden disebut akan menggelar sidang kabinet paripurna pada Rabu (27/7) sore, di Istana Negara. Sidang kabinet itu akan mengumpulkan seluruh jajaran menteri Kabinet Kerja. (ags)