Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Perhubungan menyatakan siap menampung usulan untuk merevisi Peraturan Menteri Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.
Hal ini disampaikan Direktur Jederal Perhubungan Darat Pudji Hartanto Iskandar, Jumat (19/8), menanggapi informasi akan adanya demonstrasi pengemudi angkutan daring, Senin pekan depan. Demonstrasi itu bertujuan menentang kewajiban untuk lolos uji KIR dan memiliki SIM A umum.
Pudji mengatakan pihaknya telah bertemu dengan perwakilan pengemudi, Jumat sore. Dalam pertemuan itu, hadir lima orang perwakilan pengemudi yang, menurut Pudji, sudah diberi penjelasan dan paham permasalahan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tinggal mereka memberi tahu teman-temannya. Kalau memang ada keberatan, lebih baik buat usulan revisi secara tertulis. Itu kan lebih elegan daripada demonstrasi," kata Pudji saat dihubungi CNNIndonesia.com.
"Kalau memang ada usulan revisi, kami siap mengkaji ulang."
Kewajiban Uji KIR dan SIM A Umum, kata Pudji, dilakukan semata untuk menguntungkan semua pihak, termasuk pengemudi dan masyarakat. Karena itu, peraturan ini masih akan terus dilaksanakan.
"Kita juga harus melihat lagi, bahwa sudah banyak yang setuju untuk melakukan uji KIR dan mempunyai SIM A Umum. Tidak semua pengemudi menentang hal ini," ujarnya.
Saat ini, kata dia, sudah ada lebih dari 3.000 orang yang melaksanakan uji KIR dan dinyatakan lolos. Namun, dia tidak bisa merinci data terkait hal tersebut.
Pudji juga mengimbau masyarakat untuk memahami bahwa uji KIR dan kepemilikan SIM A semata demi kepentingan publik terutama keamanan penumpang.
"Kalau bisa masyarakat juga mau naik taksi daring tanya dulu pengemudinya, sudah uji KIR dan punya SIM A atau belum," kata Pudji. "Kalau belum memenuhi itu, lebih baik turun."
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono membenarkan ada informasi bahwa sejumlah pengemudi transportasi daring akan berdemonstrasi Senin pekan depan. Namun, dia belum bisa menjelaskan lebih lanjut informasi tersebut.
"Memang ada informasi akan ada demonstrasi. Tapi untuk pastinya, nanti saya cek dulu ke bagian intel," kata Awi kepada CNNIndonesia.com.
(wis/yul)