Ahok: Kemang dan Mampang Masih Akan Kebanjiran

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Minggu, 28 Agu 2016 15:16 WIB
Gubernur DKI Jakarta menyatakan Kali Krukut dan Kali Grogol harus dinormalisasi jika tidak ingin Kemang dan Mampang, Jaksel kebanjiran.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai menghadiri Pelantikan Menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 27 Juli 2016. Ahok menyatakan Kali Krukut dan Kali Grogol harus dinormalisasi jika tidak ingin Kemang dan Mampang, Jaksel kebanjiran. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hujan yang mengguyur wilayah Jakarta pada kemarin sore hingga malam menyebabkan aliran kali Krukut dan Grogol meluap dan merendam sejumlah wilayah Ibu Kota.

Banjir terparah terjadi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan menyusul jebolnya tembok lima rumah yang berbatasan dengan Kali Krukut di pinggir jalan Taman Kemang. Akibatnya, puluhan rumah di Jalan Kemang Utara, Jalan Kemang Raya, dan Jalan Kemang Dalam terendam air sejak Sabtu (27/8) sekitar pukul 16.00 WIB, dengan rendaman tertinggi sekitar 60 cm.

Tidak sedikit kendaraan roda dua dan empat yang mogok akibat karena tidak mampu menerobos banjir yang menutup akses di kawasan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meskipun Dinas Tata Air dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta telah berupaya menyedot air, namun sampai saat ini air masih menggenangi sebagian kawasan elit di Jakarta Selatan tersebut.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan tidak seharusnya sungai berbatasan langsung dengan tembok rumah warga. Menurutnya, ada lima rumah di kawasan Kemang yang temboknya jebol akibat tak kuat menahan debit air yang emluap dari Kali Krukut.

Dia pun menginstruksikan dinas terkait untuk segera menutup tembok rumah yang jebol tersebut dengan memasang anyaman kawat baja atau galvanis pengikat tumpukan batu.Selain itu, sejumlah alat berat juga diterjunkan untuk mempercepat proses penanganan banjir.

"Kita paksa tutup rumah itu. Kita datang, ambil. Mesti tutup supaya airnya enggak lewat," tegasnya.

Normalisasi Sungai 

Berdasarkan evaluasi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, penyebab banjir di kwasan Jakarta semalam akibat banyaknya bangunan yang berdiri di tepian Kali Krukut dan Grogol.


Karenanya, ia menegaskan kedua kali tersebut harus segera dinormalisasi atau dilebarkan jika tidak ingin kawasan Kemang dan Mampang selalu terendam banjir.

"Saya sudah sampaikan, Jakarta Selatan, Kemang dan Mampang masih akan alami (banjir)," kata Ahok dikutip dari Detik.com, Minggu (28/8).

Dia pun mengaku heran dengan warga yang bisa mendapat sertifikat hak milik atas rumah di pinggir sungai sejak dahulu. Pasalnya, posisi rumah-rumah di tepi sungai tersebut membuat Pemprov DKI kesulitan untuk mengeruk untuk memperdalam sunga karena bisa meruak tembok rumah yang berbatasan.

"Kamu bangun rumah begitu, kalau saya gali, roboh kan?! Kita beli, enggak bisa juga," kata Ahok.


Tak cukup hanya dengan memperlebar sungai, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendrawan juga akan mengusulkan ke Ahok agar dibuat waduk di kawasan Kemang. Waduk itu akan dibangun di tanah seluas 4 ribu hektar milik Dinas Pertamanan yang berlokasi di Jalan Kemang Selatan XII. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER