Hari Ini Polda Metro Pertemukan Pengemudi dan Pemilik Gojek

Martahan Sohutoron | CNN Indonesia
Selasa, 04 Okt 2016 07:27 WIB
Kepolisian berinisiatif memediasi pengemudi dan manajemen Gojek. Pertemuan itu akan dihadiri pendiri dan CEO Gojek Nadiem Makarim.
Kepolisian berinisiatif memediasi pengemudi dan manajemen Gojek. Pertemuan itu akan dihadiri pendiri dan CEO Gojek Nadiem Makarim. (CNN Indonesia/Bintoro Agung)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metro Jaya akan memfasilitasi pertemuan antara pengemudi dan manajemen perusahaan penyedia aplikasi jasa transportasi Gojek, Selasa (4/10).

Pertemuan tersebut diagendakan karena unjuk rasa para pengemudi Gojek selama enam jam, Senin kemarin, tidak direspons perusahaan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, pertemuan itu dijadwalkan dimulai pukul 13.00 WIB, bertempat di Markas Polda Metro Jaya.

Awi mengklaim, pendiri sekaligus CEO Gojek Nadiem Makarim akan hadir pada forum tersebut.

"Pertemuan akan berlangsung besok. Kami memfasilitasi saja," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Awi, kepolisian juga akan menempatkan perwakilan mereka pada pertemuan itu. Awi menyebut dua namanya, yaitu Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigjen Suntana dan Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Kombes Verdianto Iskandar Bitticaca.

Kemarin, ratusan pengemudi Gojek berunjuk rasa di kantor pusat Gojek yang berada di Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan.

Mereka menolak sistem penilaian performa yang memuat sejumlah syarat mendapatkan bonus.

Normalnya, untuk mendapatkan bonus sebesar Rp140 ribu, pengemudi Gojek hanya perlu mengumpulkan 14 poin dalam sehari. Poin tersebut diperoleh dari jumlah pesanan yang berhasil dipenuhi pengemudi.

Untuk pesanan berjarak di bawah 5 kilometer, pengemudi mendapatkan satu poin. Pada jarak 5-10 kilometer, poin yang diperoleh 1,5 poin. Terakhir, pada jarak di atas 10 km pengemudi dapat 2 poin.

Namun yang menjadi masalah bagi pengemudi adalah penilaian performa. Bonus yang seharusnya diterima tak akan turun apabila mereka tak mencapai performa 50 persen. Angka itu lebih tinggi dibanding sistem penilaian yang ada sebelumnya.
(abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER