Jakarta, CNN Indonesia -- Kapal nelayan yang memuat 24 orang dinyatakan hilang kontak sejak 14 Oktober lalu ketika sedang berlayar di Laut Banda.
"Dari laporan yang disampaikan, kapal tersebut memuat 24 orang nelayan terdiri dari kapten kapal, ABK dan nelayan pencari ikan sendiri," kata Humas Badan SAR Kendari, Wahyuddin, Minggu (16/10).
Kapal nelayan asal Kendari tersebut bernama KM Mega Rizky 02 berkapasitas 28 GT, dengan rute Kendari-Laut Banda untuk mencari ikan. Kapal diduga dihantam ombak Laut Banda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim evakuasi dari Badan SAR Nasional Kendari belum menemukan keberadaan kapal nahas tersebut," ujar Wahyuddin.
Ia menyatakan posisi terakhir kapal berada pada 130 mil laut di Laut Banda, sesuai titik koordinat saat dilaporkan.
"Wilayah tersebut masuk perairan Ambon. SAR Kendari menerima laporan melalui keluarga kapten kapal bernama Kase," kata dia.
Dia menjelaskan, pada awalnya titik koordinat kapal tersebut merupakan wilayah kerja kantor SAR Ambon, akan tetapi berdasarkan perhitungan SARMAP dari kantor SAR Makassar, prediksi arus laut mengarah ke barat menuju arah utara Pulau Menui, yang merupakan wilayah SAR Kendari.
"Karena perairan Menui adalah wilayah kerja kami, maka Kantor SAR Kendari yang mencoba melakukan evakuasi," tutur Wahyudin.
(antara)