TransJakarta Alihkan Arus Tiga Koridor saat Demo 4 November

Jakarta, CNN Indonesia -- PT TransJakarta menyiapkan pengalihan arus di tiga koridor yang akan dilalui pengunjuk rasa 4 November. Selain antisipasi pengalihan arus, tak ada perubahan signifikan dalam operasional TransJakarta.

Direktur Utama PT TransJakarta Budi Kaliwono mengatakan, tidak ada pengurangan rute atau armada besok. “Kami beroperasi seperti biasa,” kata Budi, Kamis (3/11) di Balai Kota, Jakarta.

Lihat juga: Demo 4 November, Pemprov Kerahkan 3 Ribu Personel Satpol PP

Armada yang akan dikerahkan sebanyak 1.100 bus dan akan beroperasi selama 24 jam.

Pengalihan arus akan dilakukan jika dirasa perlu saat demo berlangsung. Pengalihan arus dilakukan agar bus tak berhenti atau tertahan di satu tempat.

Menurut Budi, rute-rute yang diberi perhatian khusus yakni Koridor 1 Blok M-Kota, Koridor 2 Harmoni-Pulogadung, dan Koridor 3 Harmoni-Kali Deres. Tiga rute itu diwaspadai lantaran dilalui oleh para pengunjuk rasa yang bakal bergerak dari Masjid Istiqlal menuju Istana dan DPR RI.

Lihat juga: Permen, Sorban, Asmaul Husna hingga Hujan Iringi Demo Besok

Direktur Operasional PT TransJakarta Daud Joseph menyatakan, rute Koridor 1 dari Patung Kuda ke arah Kota akan dibelokkan ke arah Budi Kemuliaan dan Abdul Muis, jika terjadi kepadatan di Monas. Dari arah sebaliknya akan dialihkan ke Juanda dan Pasar Baru, melewati Gunung Sahari dan masuk kembali ke Koridor 1 di tugu proklamasi.

Di Koridor 2, bus akan melewati Sawah Besar menuju Harmoni. Arah sebaliknya, akan melewati Gunung Sahari tanpa melalui Pejambon. Untuk Koridor 3, rute akan diperpendek di Harmoni agar bus dapat berputar dengan cepat.

Pemberitahuan pengalihan, kata Joseph, akan diarahkan dari pusat kendali PT TransJakarta.

"Kami punya control room yang mengakomodir seluruh Jakarta. Jadi kami harap bisa dialihkan sebelum beberapa kendaraan terjebak," tutur Joseph.

Lihat juga: Langkah Jokowi 'Sejukkan' Demo 4 November

Untuk antisipasi kepadatan penumpang, Joseph mengatakan akan menambah petugas yang berada di dalam bus.

"Selama ini kami bus gandeng hanya dilayani satu orang on board, karena dengan bertambahnya jumlah penumpang pasti ada kebutuhan untuk pelayanan yang lebih lagi," tutur Joseph.

Joseph juga menyebut sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menjaga keamanan bus. (sur/wis)