Jakarta, CNN Indonesia -- Legenda bulutangkis Indonesia, Icuk Sugiarto, menjadi salah satu wajah tenar yang mengikuti demonstrasi aksi damai menuntut penegakan hukum terhadap Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang diduga melakukan penistaan agama.
Icuk sempat berorasi selama dua menit bersama kelompok demonstran yang tergabung dalam Gerakan Pekerja Indonesia (GPI) di sekitaran bundaran air mancur Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (4/11).
Dalam orasinya Icuk menyerukan penegakan hukum bagi siapapun yang melakukan penistaan agama, khususnya yang dilakukan oleh orang yang merupakan pejabat publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pidanakan orang yang menistakan agama kami, jangan dibiarkan bebas,
smash jangan kasih ampun!" teriak Icuk disertai seruan takbir demonstran lainnya.
Selain itu, gabungan massa GPI yang jumlahnya ratusan itu juga mendesak Presiden Joko Widodo tidak melindungi Ahok dalam bentuk apapun.
Icuk yang mulai aksi sejak pukul 11.00 WIB, berencana akan ikut berdemo hingga selesai. Ia melihat aksi demonstrasi hari ini tidak ada hubungannya dengan politik, tapi lebih kepada mengembalikan kehormatan agama yang ia anut dan muliakan.
Ketua Umum Yayasan Peduli Atlet Indonesia (YPAI) tersebut berharap pemerintah dapat bersikap terbuka terhadap aksi demonstrasi tersebut dan melindungi warga negaranya tanpa pandang bulu.
"Kami selalu menghormati agama yang lain. Pada saat agama saya diusik orang tidak bertangung jawab, orang tersebut dipertanggungjawabkan secara hukum dan sama seperti masyarakat indonesia pada umumnya," kata Icuk saat dihubungi
CNNIndonesia.com.
Lebih lanjut, Icuk yang merupakan juara dunia tunggal putra 1983 itu mengatakan agar masyarakat tidak mengartikan aksi ini sebagai sebuah gerakan politik.
"Mana mungkin gerakan politik bisa mendatangkan orang-orang dari seluruh Indonesia ke Jakarta. Mereka yang datang tidak ada kepentingan pilih siapa, tapi mereka datang ke sini atas kehormatan Islam dan kitab suci Al Quran yang tidak bisa dinistakan," ujar Icuk.
"Salah satu cara mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah ya dengan cara seperti ini. Saya yakin gerakan ini tidak akan berhenti kalau saudara Ahok tidak diproses seperti masyarakat lainnya. Ini kebetulan saja ada Pilkada, kalau tidak ada Pilkada juga harus diproses," sambungnya.
(har/asa)