Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan ribu massa Aksi Bela Islam III telah meninggalkan pelataran Monas. Aksi ini tak luput dari sampah-sampah sisa makanan dan minuman yang berserakan di sekitar panggung utama. Peserta aksi langsung meninggalkan lokasi tanpa mengangkut sampahnya.
Namun berbeda dengan peserta aksi dari Pesantren Daarut Tauhid. Usai aksi tersebut, para santri dari pesantren milik ulama Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym itu, membersihkan sampah yang berserakan.
Aa Gym turut memunguti sampah sambil mengenakan jas hujan warna hijau. Ia menyerukan pada para santri agar turun semua membersihkan sampah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ayo santri Daarut Tauhid semuanya turun bersihkan sampah," ujar Aa Gym, Jumat (2/12).
Sampah-sampah itu dikumpulkan dalam sebuah plastik besar warna hitam. Sejumlah santri juga menyapu sampah menggunakan sapu lidi.
Usai membersihkan sampah, Aa Gym sempat memberikan tausiyah pada para santri dan peserta aksi yang tersisa untuk menghargai perbedaan di Indonesia.
Berdasarkan pantauan, saat ini tak ada lagi massa yang berkumpul di depan panggung. Sebagian peserta dan beberapa ustaz hanya berkumpul di atas panggung. Mereka foto bersama sambil menunggu hujan reda.
Seruan Rizieq ShihabHal serupa Aa Gym juga dilakukan oleh pimpinan Aksi Bela Islam III Rizieq Shihab yang berulang kali mengimbau massa untuk memungut sampah yang bertebaran di lokasi aksi.
“Ingat sampahnya bapak ibu. Ambil dan bersihkan. Jangan ada sampah,” ujar Rizieq melalui pengeras suara di atas panggung raksasa di Monas.
Mendengar imbauan itu, massa aksi yang diperkirakan mencapai puluhan ribu lantas bergegas memungut sampah yang ada di sekitarnya. Sampah itu kemudian dimasukkan ke dalam kantung plastik hitam besar.
Salah seorang massa aksi asal Surabaya, Hamzah menuturkan, tak ada yang salah dari seruan Rizieq untuk memungut sampah meski petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta juga disebar di lokasi aksi.
Menurut dia, sampah dalam aksi yang GNPF MUI kerap dijadikan bahan gunjingan oleh oknum tertentu. Hal itu, kata dia, secara tidak langsung menghilangkan tujuan utama aksi dan membuat nama baik umat muslim yang tergabung dalam GNPF MUI menjadi negatif.
Apreasi AksiSementara itu, seorang petugas Dinas Kebersihan DKI, Waluyo berkata, Pemda DKI sengaja menempatkan sejumlah petugas di lokasi aksi untuk membersihkan sampah sisa aksi.
Ia pun mengapresiasi massa aksi yang secara sukarela membersihkan sampah yang terdiri dari berbagai jenis, seperti botol air mineral, kotak makanan, hingga kardus.
“Saya berharap demo-demo lain bisa seperti ini. Biar pun kami memang tukang bersih-bersih, paling tidak ada tanggung jawab yang demo buat buang sampah pada tempatnya,” ujar Waluyo.
Hari ini, GNPF MUI kembali menggelar aksi bela Islam jilid III di kawasan Monas, Jakarta. Aksi yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB selesai usai salat Jumat bersama.
Hujan deras diiringi angin kencang juga mengiringi jalannya aksi. Namun, hal tersebut tidak mematahkan semangat massa aksi menyuarakan tujuannya, yaitu mendesak pemerintah menahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena diduga telah menistakan agama Islam.
(wis/asa)