Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mochammad Riyadi mengatakan, gempa yang terjadi di Kepulauan Solomon tidak berdampak hingga wilayah Indonesia. Untuk itu, Riyadi mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap tenang.
"Berdasarkan hasil analisis dari BMKG menggunakan pemodelan TOAST, gempa bumi tersebut menimbulkan ancaman tsunami regional di sekitar pusat gempabumi, tetapi tidak berdampak hingga wilayah Indonesia," kata Riyadi, Jumat (9/12).
Sebelumnya, Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) mengatakan terjadi gempa berkekuatan 7,8 Skala Richer yang berpotensi tsunami pukul 00:38:44 WIB, dini hari, dengan episenter 10.77 LS sampai 161.33 BT pada kedalaman 36 kilometer laut di Kepulauan Solomon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut PTWC, gempa tersebut kemungkinan menimbulkan tsunami regional di sekitar pusat gempa bumi. Data
tide gauge dari Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO (IOC), gempa bumi tersebut berpotensi menimbulkan tsunami lokal di sekitar pusat gempa, yaitu di Honiara, ibu kota Kepulauan Solomon, dengan ketinggian 0,12 meter.
Menurut Tali Hong, warga Honiara, gempa itu menyebabkan listrik mati sesaat. "Gempa bumi itu salah satu terbesar dan terlama yang pernah saya rasakan. Saya cek tetangga, tidak ada dampak yang terlihat, namun kami tidak ada listrik sesaat," kata Tali dilansir dari
CNN.
Gempa juga dirasakan beberapa tamu hotel Honiara. Mereka terbangun, lalu keluar dari kamar untuk melihat keadaan yang terjadi.
"Saya di lantai tiga hotel, seluruh gedung bergoyang seperti mengendarai sebuah gelombang," kata Sita Leota.
Beberapa menit setelah gempa yang besar, muncul gempa susulan di lokasi yang sama. Tercatat gempa tersebut sekitar 5,5 SR.
(rel)