Ahok menolak dakwaan
09:36
Ahok menyatakan memahami secara bahasa isi dakwaan yang dibacakan jaksa. Namun, dia menyatakan tak memahami dakwaan yang menganggap dia melakukan penistaan agama.
Dia menyatakan tak berniat menista agama atau menghina ulama. Namun ucapan itu dia tujukan untuk oknum politisi yang memanfaat kan Surat Al Maidah ayat 51 karena tidak mau bersaing secara sehat dengan pilkada.
 Ahok saat membacakan nota keberatan. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Dia meminta izin kepada majelis hakim untuk membacakan buku
Berlindung di Balik Ayat Suci yang pernah ditulis pada 2008.
Berikut sebagian catatan yang dibacakan Ahok:
Ahok menyatakan sejak mencalonkan diri sebagai calon Bupati Belitung Timur, dia kerap menemui Surat Al Maidah ayat 51 yang digunakan untuk memecah belah rakyat sebagai jalan untuk meraih puncak kekuasaan.
“Ayat ini sengaja disebarkan karena ada pihak yang tak mampu bersaing dengan visi dan misi. Mereka berupaya berlindung dengan ayat suci, melarang rakyat memilih pemimpin yang bukan muslim,” kata Ahok.
Padahal ketika Ahok menanyakan kepada teman-temannya, kata dia, ayat itu diturunkan ketika ada sekelompok orang ingin membunuh Nabi Muhammad dengan berkoalisi dengan orang dari Nasrani dan Yahudi. Ahok juga menyatakan konteks pemilihan kepala pemerintahan berbeda dengan kepala agama.
Ahok juga menyatakan bahwa diangkat oleh keluarga muslim yang beragama dengan ketat. Ahok menyatakan sangat sedih dengan tuduhan penistaan agama sama saja dengan menista keluarga yang telah menyayanginya.
Saat membacakan pembelaan diri, suara Ahok terdengar bergetar.
Ahok juga mengatakan dekat dengan mantan Presiden Kyai Haji Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Dia ingat pesan Gus Dur yang menyatakan Gubernur adalah pembantu atau pelayan rakyat.
Di akhir kalimatnya, Ahok menegaskan dia tidak melakukan penistaan terhadap umat Islam dan melakukan penghinaan terhadap ulama.
Dia berharap hakim dapat mempertimbangkan nota keberatan yang dibacakan dan menyatakan dakwaan jaksa tak dapat diterima.
“Sehingga saya dapat kembali dapat melayani rakyat Jakarta.”