Masih Ada Tiga Korban Tewas Kapal Zahro Belum Teridentifikasi

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Kamis, 05 Jan 2017 18:26 WIB
Rumah Sakit Polri Kramat Jati menargetkan pengumpulan DNA tiga jenazah korban kebakaran kapal Zahro Express selesai akhir pekan ini.
Rumah Sakit Polri Kramat Jati menargetkan pengumpulan DNA tiga jenazah korban kebakaran kapal Zahro Express selesai akhir pekan ini. (REUTERS/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Soekanto Brigadir Jenderal Didi Agus Mintadi menyebut, lembaganya telah menemukan identitas 20 jenazah penumpang kapal Zahro Express yang tewas pada insiden di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Ahad lalu.

Dari total 23 korban tewas, saat ini masih terdapat tiga jenazah lain yang belum selesai diidentifikasi.

"Paling lambat, mudah-mudahan, Senin depan sudah bisa teridentifikasi. Saya mohon doanya," kata Didi di Jakarta, Kamis (5/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didi menuturkan, identifikasi terhadap tiga jenazah itu akan dilakukan melalui pemeriksaan deoxyribonucleic acid (DNA). Akhir pekan ini rumah sakit pusat Polri itu menargetkan selesai mengambil tiga sampel DNA dari tiga jenazah tersebut.

"Mungkin dua sampai tiga hari ke depan DNA akan sudah lengkap secara keseluruhan," ujarnya.
Lima jenazah terakhir yang teridentifikasi adalah Iis Ismawati (43 tahun), Fahira Azzahra (17), Lien Herlina (40), Yeti Pramutia (52), dan Nadia Syifa M (16). RS Bhayangkara telah menyerahkan lima jenazah itu kepada keluarga korban.

Iis yang merupakan warga Majalengka, Jawa Barat, diidentifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan medis dan properti berupa gelang keemasan di tangan kiri, tas selempang, jaket berwarna gelap, dan kaos warna putih lengan panjang ukuran XXL.

Sementara keempat jenazah lainnya diidentifikasi melalui pemeriksaan DNA, medis, dan juga properti.

Didi mengatakan, selain DNA, korban Fahira juga diidentifikasi dari kaus kaki putih semata kaki, korban Lien diidentifikasi dari baju warna ungu bermotif bunga, dan korban Yeti diidentifikasi dari cincin yang dipakainya.

"Beberapa korban memang teridentifikasi dari DNA," ucapnya.
Korban Lien, lanjut Didi, diketahui merupakan ibu dari Fahira. Sementara jenazah suaminya, Bunyamin, telah berhasil diidentifikasi pada Selasa lalu.

Didi berkata, RS Polri sengaja mengambil sampel DNA dari adik Fahira yang masih hidup untuk mengidentifikasi jenazah. Alasannya, pemeriksaan sidik jari dan gigi jenazah tak bisa dilakukan karena kondisi yang telah hancur.

Idealnya, menurut Didi, setiap orang memiliki rekam medis gigi. Hal ini akan memudahkan kepolisian atau rumah sakit untuk mengidentifikasi jenazah seseorang jika meninggal. Namun rekam medis gigi umumnya hanya dimiliki pilot atau pramugari yang memiliki risiko kecelakaan tinggi.

Ahad lalu, kapal Zahro Express terbakar saat berlayar menuju Pulau Tidung. Lokasi kebakaran berada sekitar satu mil sebelah barat Muara Angke. Dari sekitar 200 penumpang, BPBD DKI Jakarta menyatakan jumlah korban tewas mencapai 23 orang.
(abm/rdk)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER