Luhut: Jokowi-SBY Kemungkinan Bertemu Usai Pilkada

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Jokowi telah merencanakan pertemuan dengan SBY dan hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk merealisasikannya.

Meski demikian, Luhut menyebut pertemuan antara dua tokoh negara itu kemungkinan besar tidak dilakukan dalam waktu dekat.

"Mungkin setelah Pilkada (15 Februari) akan lebih pas. Tentu ada hitungannya lah," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (3/2).

Lihat juga: Luhut Sebut Jokowi Sempat Emosi Terhadap Ahok

Pernyataan Luhut itu sekaligus mematahkan tudingan SBY yang menyebut ada pihak yang melarang Presiden Jokowi bertemu dengannya. Pihak tersebut, kata SBY, adalah orang-orang yang berada di lingkaran Presiden.

Luhut menegaskan, Presiden Jokowi tak bisa diatur-atur oleh siapapun. Jokowi memang mendengar banyak masukan, namun keputusan benar-benar dilakukan sendiri.

"Orang salah melihat, salah mempersepsikan presiden seolah-olah bisa diatur si Badu, si Polah. Enggak pernah," ujar mantan Kepala Kantor Staf Presiden itu.

Lihat juga: Ramai-ramai Bantah Sadap SBY

Kendati demikian, Luhut menunjukan keengganannya untuk menjadi penghubung SBY dan Jokowi. Ia mengatakan, dirinya saat ini fokus dalam pemerataan ekonomi dan keadilan seperti yang diinstruksikan Jokowi sejak awal tahun.

"Itulah yang kami kerjakan minggu-minggu terakhir. Enggak ada pikiran Pilkada. Saya melihat hanya supaya tenang. Kalau tenang, nanti yang mau menang silakan saja," ujar Luhut.

Lihat juga: Istana Sarankan SBY Ungkap Penjegal Pertemuan dengan Jokowi

Sebelumnya, di hadapan puluhan pewarta, SBY mengutarakan keinginannya bertemu Jokowi demi mengklarifikasi beberapa hal, mulai dari tudingan aksi #411, wacana pengeboman Istana, hingga dugaan rencana makar.

Namun niatan itu tak bisa direalisasikan lantaran ada orang-orang dekat Jokowi yang disebut SBY telah menghalangi bahkan melarang pertemuan itu terjadi.

Lihat juga: Saya Prihatin Pak SBY Disadap

(gil)