MUI Jatim Minta Ulama Tak Resah dengan Pendataan oleh Polisi

Yuliawati | CNN Indonesia
Minggu, 05 Feb 2017 15:44 WIB
Ketua MUI Jawa Timur meminta para ulama tak resah dengan pendataan yang dilakukan kepolisian. Proses itu disebut untuk kepentingan silaturahmi.
Ilustrasi peserta yang menghadiri muktamar NU. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur KH. Abdussomad Buchori meminta para ulama tak resah dengan pendataan yang dilakukan kepolisian. Dia menyatakan pendataan ulama dan kiai di Jawa Timur bertujuan untuk kepentingan silaturahmi.

"Saya kira pendataan itu supaya kenal saja. Jadi keinginan kapolda di Jatim untuk sekadar kenal. Tidak ada pendataan, terus mau diapakan," kata Abdussomad di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (4/2) malam, seperti dilaporkan Antara.

Pendataan para ulama ini dipimpin oleh Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin dan Abdussomad akan menjelaskan kepada para ulama dan kiai se-Jawa Timur mengenai hal ini.
"Itu memang sengaja menjadi bahan untuk silaturahmi, untuk sekadar tahu saja. Jadi kalau membuat undangan ketika kapolda atau kapolri datang tidak salah nama," kata Abdussomad.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abdussomad mengatakan, untuk membangun negara diperlukan ilmu ulama dan sikap adil pejabat. Jika ulama-umara jika menyatu bersama-sama membangun negara maka negara akan baik.

Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin membantah dalam melakukan pendataan para kiai dan ulama di Jatim menggunakan anggota intel.

Kapolres setempat, kata dia, seharusnya yang melakukan pendataan.

"Harusnya kapolres yang menjalankan karena tahu siapa kiai yang sepuh di tempatnya," kata Machfud lagi.

Dia kembali menegaskan bahwa pendataan kiai dan ulama tujuannya hanya untuk bersilaturahmi sebagai pejabat baru di Jawa Timur.

"Ini dalam rangka saya pejabat baru, kalau mau silaturahmi, ke siapa, kemana. Ini supaya diluruskan teman-teman dan jangan dipelintir, tidak ada maksud lain," ujar dia.
Sebelumnya, Machfud Arifin mengunjungi kediaman pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah di Jombang, Jawa Timur, Jumat (3/2).

Kunjungan ke Tebuireng tersebut salah satunya untuk meredam umat Islam di Jatim agar tak menggelar aksi ke Jakarta. (yul)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER