Jakarta, CNN Indonesia -- Massa Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Selatan membatalkan aksi unjuk rasa di Rumah Lembang, posko relawan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Kepala Polsek Mampang Komisaris Polisi M Syafei mengatakan, pembatalan aksi bertema 'Geruduk Rumah Lembang’ itu terjadi usai Kepolisian Resor Jakarta Selatan mengimbau massa untuk tidak bergerak ke Rumah Lembang.
“Aksi (geruduk Rumah Lembang) batal. Diimbau (untuk bubar), bukan dibubarkan,” ujar Syafei kepada CNNIndonesia.com, Jakarta, Selasa (7/2).
Syafei menuturkan, pembubaran massa terjadi di titik kumpul aksi, yaitu di kantor Sekretariat Pimpinan Cabang GP Ansor Jaksel di kawasan Tegal Parang, Jakarta Selatan, siang tadi. Menurutnya, massa langsung meninggalkan lokasi dan kembali ke kediamannya masing-masing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Syafei belum bisa memastikan apakah ke depan GP Ansor Jaksel akan kembali menggelar aksinya. Namun, ia mengklaim, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait dengan kemungkinan aksi lanjutan.
Di sisi lain, berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, belasan personel kepolisian terlihat berjaga di sekitar Rumah Lembang. Tidak tampak penjagaan khusus yang dilakukan terkait dengan aksi itu.
Sementara itu, aktivitas normal juga masih dilakukan para relawan Ahok-Djarot. Mereka tampak hilir mudik masuk ke Rumah Lembang. Sebagian lainnya tampak tengah bersantai di Taman Situ Lembang.
Sebelumnya, GP Ansor Jaksel berencana mengerahkan 500 orang anggotanya untuk berdemo di Rumah Lembang. Aksi itu dilakukan untuk menuntut Ahok meminta maaf secara langsung kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin.
Ahok dianggap menyudutkan dan tidak menghormati Ma’ruf selaku ulama saat bersaksi dalam sidang dugaan penistaan agama beberapa waktu lalu.
(pmg/pmg)