Sekjen FUI Sudah Merasa Dibuntuti Sebelum Ditangkap di Hotel

CNN Indonesia
Jumat, 31 Mar 2017 19:56 WIB
Al Khaththath sedang menginap bersama istrinya ketika manajer hotel mengetuk pintu di pagi buta untuk memberi tahu ada tamu yang mencarinya.
Al Khaththath sudah merasa dibuntuti sebelum dirinya ditangkap di hotel pagi buta. (Detikcom/Ari Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kuasa hukum Sekjen FUI Al Khaththath, Achmad Michdan, mengatakan kliennya sudah merasa dibuntuti oleh seseorang satu hari sebelum ditangkap polisi tadi pagi.

Al Khaththath, kata Achmad, mengaku tidak kaget saat didatangi polisi di Hotel Kempinski, Jakarta, dini hari tadi. Pentolan Aksi 313 itu sudah merasakan firasat bakal ditindak aparat.

"Beliau kemarin pagi merasa sepertinya diikuti, cuma itu yang beliau sampaikan. Jam dua pagi ada manajer mengetuk pintu kamarnya dan mengatakan ada tamu, dia (Al Khaththath) sudah menduga jika tamunya adalah polisi," ujar Achmad usai menemui Al Khaththath di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jumat (31/3).
Achmad melanjutkan, Al Khaththath saat didatangi polisi tidak terlalu reaktif karena aparat tidak melancarkan aksi fisik yang dianggap merugikan. Al Khaththath hanya meminta penjelasan mengenai kedatangan polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi kemudian mengatakan Al Khaththath harus dibawa atas dugaan melakukan makar. Meski demikian, kata Achmad, polisi yang berjumlah lebih dari empat orang itu tidak memberikan surat penangkapan.
Surat penangkapan baru diberikan kepada Al Khaththath saat sudah berada di Mako Brimob.

Keberadaan Al Khaththath di hotel, kata Achmad, untuk beristirahat menjelang Aksi 313. Dia menginap bersama istrinya.

"Karena beliau merasa sebagai penanggungjawab demo dan rumahnya di Bogor jadi beliau merasa lebih dekat dengan lokasi jika menginap di sana," kata Achmad.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER