Pemprov DKI: Integrasi KWK-Transjakarta Untungkan Pemilik

CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2017 14:26 WIB
Seorang sopir mengaku, saat ini yang diuntungkan masih pemilik, sedangkan para sopir hanya dapat persentasi dalam jumlah tertentu.
KWK Gratis Terintegrasi Transjakarta. (CNN Indonesia/Filani Olyvia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, upaya mengintegrasikan angkutan umum Koperasi Wahana Kalpika (KWK) dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan menguntungkan pemilik usaha.

Berdasarkan perhitungan, selama ini satu unit angkutan kota (angkot) bisa menghasilkan Rp1.260.000 dalam sepekan, dengan asumsi pemasukan Rp180 ribu per hari. Setelah integrasi, PT Transjakarta akan membayar biaya sewa Rp206.060 per hari untuk satu unit angkot.

Jadi, satu unit angkot bisa mendapatkan Rp1.442.420 per minggu.
"Ini menguntungkan bagi koperasi. Selisih pendapatan selama setahun bisa mencapai Rp10 juta. Itu baru satu mobil. Coba dikali 6 ribu mobil. Bisa dibayangkan sendiri berapa besar keuntungannya," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun pembayaran sewa ini, dimaksudkan untuk mengganti pemasukan yang diperoleh selama waktu operasi dari pukul 05.00 WIB-09.00 WIB dan dari pukul 16.00 WIB-20.00 WIB, yang dapat dinikmati gratis oleh pengguna Kartu Sahabat KWK.

Dengan syarat, setiap angkutan milik KWK yang terintegrasi Transjakarta tidak akan berhenti lama untuk menunggu penumpang alias ngetem. Tujuannya untuk menjamin ketepatan waktu berangkatan dan tiba kendaraan, sehingga masyarakat tidak perlu menunggu terlalu lama.
Secara terpisah, Ketua KWK Jakarta Utara Ramli mengatakan, setiap operator atau sopir angkutan KWK berhak mendapat biaya tunjangan hingga Rp900 ribu dari biaya sewa yang diberikan PT Transjakarta setiap bulan.

"Tujuannya supaya para sopir berlomba juga. Biasanya satu angkot pakai dua sopir. Ada sopir cadangan. Nah, sopir terbaik bisa dapat (tunjangan) Rp550 ribu, yang kedua dapat Rp350 ribu. Kalau dia sendiri yang bawa, dia bisa dapat Rp900 ribu," ujar Ramli.

Sementara itu, Anwar (52) salah seorang operator atau sopir angkutan KWK Nomor 05 rute Tanjung Priok-Cilincing, Jakarta Utara, menyebutkan belum tahu secara pasti bagaimana sistem pembayaran yang akan dilakukan pemilik usaha atas biaya sewa yang didapat dari PT Transjakarta tersebut.
Padahal waktu operasi yang 'digratiskan' adalah waktu yang paling ramai digunakan kebanyakan pengguna angkot selama ini.

"Sementara saat ini, yang diuntungkan masih pemilik. Kami (para sopir) hanya dapat persentasinya. Jadi kami mau lihat dulu kebijakan pemilik selama tiga bulan bagaimana. Kalau memang tidak menguntungkan, kami akan mundur," kata Anwar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER