Polisi Baku Tembak dengan Pelaku Penembakan di Tuban

Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan petugas Polda Jawa Timur dibantu TNI terlibat baku tembak dengan sekelompok orang Desa Suwalan, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur Sabtu (8/4). Petugas mengepung orang yang ditengarai melepaskan tembakan ke arah petugas Satuan Lalu Lintas Polres Tuban tadi pagi saat menggelar razia.

Seperti dilaporkan Detikcom, puluhan petugas bersenjata laras panjang mengepung sebuah lokasi yang jadi persembunyian para pelaku. Petugas meminta warga menjauhi lokasi baku tembak tersebut.

Suasana di lokasi mencekam. Sesekali terdengar letusan senjata api. Pengepungan hingga kini masih berlangsung.

Lihat juga: Saat Kapolri Kritik Soal Membunuh atas Nama Tuhan

Petugas memburu orang-orang tersebut sejak siang tadi. Pengejaran ini bermula bermula dari razia lalu lintas di wilayah Jenu Tuban.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Frans Barung Mangera, razia digelar terkait dengan penangkapan sejumlah terduga teroris kemarin di Lamongan. Petugas menggelar razia untuk mempersempit gerak mereka yang diduga terlibat jaringan teror.

Polisi mengamankan lokasi baku tembak di Tuban. (Dok. Istimewa/Detikcom)

Mobil Daihatsu Terios bernomor polisi H 9037 BZ yang tengah melintas turut dihentikan untuk diperiksa. Namun berhenti, dari dalam mobil terdengar bunyi letusan senjata api. Penumpang mobil tersebut yang berjumlah lima orang langsung turun melarikan diri.

Lihat juga: Densus 88 Tangkap Tiga Orang di Lamongan

"Beruntung tidak ada petugas yang terluka," kata Barung.

Lima orang tersebut langsung kabur ke arah permukiman penduduk meninggalkan kendaraan mereka.

Petugas lalu lintas segera melaporkan kejadian. Petugas gabungan segera didatangkan. Di antaranya dari Tim Gegana Polda Jatim, Brimob Polres Bojonegoro dan Komando Distrik Militer setempat.

Lihat juga: Polri Duga Halmahera Hendak Dijadikan Pusat Kelompok Teror

Detasemen Khusus 88 Antiteror juga diperbantukan untuk mengejar pelaku dan menyelidiki kendaraan pelaku yang dikhawatirkan membawa bahan berbahaya.

Dari dalam mobil yang ditinggalkan pelaku, polisi menemukan beberapa barang bukti diantaranya 5 buah handphone, 1 paspor atas nama Satria Aditama warga Semarang, 1 handytalky, dan 1 kotak peluru.