Yasonna Minta Polisi Pidanakan Pemeras di Rutan Pekanbaru

CNN Indonesia
Minggu, 07 Mei 2017 14:28 WIB
Sejumlah oknum petugas diduga telah sengaja membiarkan 1.800 tahanan Rutan Pekanbaru menumpuk di beberapa ruang tertentu.
Menkumham Yasonna Laoly meminta polisi memidanakan oknum pemeras di Rutan Pekanbaru. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan pemerasan yang dilakukan oknum pegawai Rutan Kelas IIB Paanbaru terhadap warga binaan di dalam lapas.

Yasonna menganggap pemerasan terhadap narapidana tidak manusiawi. di meminta para oknum agar segera dipidana.

"Keluhan sudah saya dengar dan memang betul-betul ada tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab dari staf melakukan pemerasan," kata Yasonna seperti diberitakan Antara usai meninjau Rutan Pekanbaru di Pekanbaru, Minggu (7/5).
Berdasarkan laporan yang diterima Yasonna, telah terjadi kesengajaan dan pembiaran terhadap 1.800 tahanan yang dibiarkan menumpuk di ruang tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yasonna menyebut sanksi administratif tidak cukup diberikan terhadap petugas. Dia meminta politi menyidik secara pidana terhadap petugas yang melakukan praktik pemerasan.

"Kami tak ada toleransi yang begitu, memeras dan mengambil uang. Mudah-mudahan cukup bukti, terserah polisi bagaimana caranya. Saya mau kasih juga ke mereka di dalam penjara rasanya seperti apa, supaya tahu rasa," ucapnya.
Yasonna meminta seluruh kepala rutan dan lapas memeriksa kondisi keamanan rutan dan lapas agar tidak lagi terjadi kasus pemerasan.

Yasonna juga berencana membentuk tim dan melakukan rapat dengan seluruh jajaran untuk menangani persoalan seperti itu guna mencegah terjadinya peristiwa serupa pada masa mendatang.

Kunjungan Yasonna ke Rutan Pekanbaru merupakan bagian dari tindak lanjut Kemenkumham terhadap kaburnya 442 tahanan pada Jumat (5/5).
Dia melaporkan bahwa mereka yang lari dari rutan setempat sampai saat ini tercatat ada 179 orang belum kembali. Sedangkan di antara mereka yang sudah kembali, banyak juga yang menyerahkan diri melalui keluarga.

"Saya berharap yang masih di luar untuk kembali. Daripada ditangkap dan dikejar sama polisi, lebih baik menyerahkan diri," kata dia.
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER